Find Us On Social Media :

Daeng Mangika Bangsawan Sulawesi Selatan yang Mengukir Sejarah di Jambi

By Afif Khoirul M, Kamis, 17 Oktober 2024 | 17:30 WIB

Daeng Mangika putra mahkota dari Sulawesi Selatan yang mengukir sejarah di Jambi.

Ia memimpin pasukannya dengan keberanian dan keadilan, melindungi negeri dari ancaman bajak laut dan serangan musuh. Namanya harum di seantero Jambi, laksana bunga melati yang menyebarkan keharumannya di setiap sudut negeri.

Namun, takdir kembali memainkan perannya. Konflik internal di Kesultanan Jambi memaksa Daeng Mangika untuk meninggalkan tanah yang telah menjadi rumahnya. Ia berlayar menuju Palembang, meninggalkan kenangan dan jejak-jejak kepahlawanannya di bumi Jambi.

Palembang: Panggung Kepemimpinan yang Baru

Di Palembang, Daeng Mangika disambut dengan tangan terbuka oleh Sultan Abdurrahman. Kemampuannya dalam memimpin armada laut dan strategi perangnya yang cemerlang membuat Sultan Abdurrahman mempercayakannya untuk menjadi panglima perang Kesultanan Palembang.

Ia diberi mandat untuk membangun kekuatan maritim, melindungi Palembang dari ancaman VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) yang semakin agresif.

Daeng Mangika dengan sigap membangun armada laut yang kuat, melatih para pelaut dengan disiplin dan strategi perang yang modern. Ia memimpin pasukannya dalam beberapa pertempuran melawan VOC, mengobarkan semangat perlawanan terhadap kolonialisme.

Keberaniannya dalam menghadapi musuh yang lebih kuat membuat namanya semakin tersohor, menjadi simbol perlawanan rakyat Nusantara terhadap penjajahan.

Salah satu pertempuran heroik yang dipimpin Daeng Mangika adalah pertempuran di Kuala Sungai Musi pada tahun 1659. Dengan strategi yang cerdik dan semangat juang yang tinggi, ia berhasil mengalahkan armada VOC yang dipimpin oleh Admiral Johan van der Laen.

Kemenangan ini mengguncang dominasi VOC di Nusantara, membuktikan bahwa kekuatan maritim pribumi mampu melawan kolonialisme.

Warisan Kepahlawanan Daeng Mangika

Daeng Mangika wafat pada tahun 1669, meninggalkan warisan kepahlawanan yang abadi. Namanya terukir dalam sejarah Nusantara sebagai laksamana pemberani, pemimpin yang bijaksana, dan pejuang yang gigih melawan penjajahan.

Semangat juangnya menginspirasi generasi-generasi berikutnya untuk terus berjuang demi kedaulatan dan kemerdekaan bangsa.