Find Us On Social Media :

Nasib Para Pengikut Diponegoro Usai Sang Pangeran Ditangkap Oleh De Kock

By Afif Khoirul M, Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:35 WIB

Ilustrasi - Pangeran Diponegoro

Namun, perjuangan mereka semakin berat, karena Belanda semakin gencar melakukan operasi penumpasan. Banyak di antara mereka yang gugur sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, jasadnya terkubur di tanah Jawa yang mereka cintai.

Sebagian pengikut Pangeran Diponegoro yang lain memilih jalan yang berbeda. Mereka bergabung dengan kelompok-kelompok perlawanan lain yang bermunculan di berbagai daerah, seperti Perang Padri di Sumatera Barat dan Perang Banjar di Kalimantan Selatan.

Mereka membawa semangat perjuangan Pangeran Diponegoro ke medan perang yang baru, berharap dapat meneruskan cita-cita sang pemimpin untuk mengusir penjajah dari bumi pertiwi.

Pahlawan dalam Bayang-bayang

Di antara para pengikut Pangeran Diponegoro, terdapat beberapa nama yang patut dikenang karena kesetiaan dan keberanian mereka.

Salah satunya adalah Sentot Prawirodirdjo, panglima perang yang gagah berani dan cerdas.

Setelah Pangeran Diponegoro ditangkap, Sentot Prawirodirdjo terus memimpin perlawanan gerilya di daerah Bagelen.

Ia dikenal dengan strategi perang gerilyanya yang cerdik, sehingga membuat Belanda kewalahan. Namun, pada akhirnya, Sentot Prawirodirdjo juga tertangkap dan dibuang ke Bengkulu.

Selain Sentot Prawirodirdjo, terdapat pula Kyai Mojo, seorang ulama kharismatik yang menjadi penasihat spiritual Pangeran Diponegoro.

Kyai Mojo memiliki pengaruh yang besar di kalangan rakyat, sehingga banyak yang bergabung dengan pasukan Diponegoro atas seruannya.

Setelah Pangeran Diponegoro ditangkap, Kyai Mojo melanjutkan perjuangan di daerah Kedu. Namun, ia pun akhirnya tertangkap dan dibuang ke Tondano, Sulawesi Utara.

Nyi Ageng Serang, seorang perempuan pemberani yang memimpin pasukan wanita dalam Perang Jawa, juga merupakan sosok yang patut dikenang.