Find Us On Social Media :

Jatuhnya Konstantinopel 1453 dan Perjumpaan Bangsa Indonesia dengan Bangsa Eropa dalam Jalur Rempah

By Afif Khoirul M, Selasa, 8 Oktober 2024 | 14:30 WIB

Ilustrasi - Sebelum masuk ke indonesia, bangsa eropa mendapatkan rempah-rempah.

Bangsa Spanyol, Belanda, dan Inggris menyusul, memperebutkan kendali atas jalur rempah-rempah.

Pada akhirnya, Belanda muncul sebagai pemenang. Melalui VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), mereka berhasil menguasai sebagian besar wilayah Nusantara.

VOC menerapkan monopoli perdagangan, memaksa petani rempah-rempah untuk menjual hasil panen mereka dengan harga murah. Sistem tanam paksa pun diterapkan, mengeksploitasi tenaga kerja pribumi dan mengeruk kekayaan alam Nusantara.

Jejak Rempah dalam Peradaban

Perjumpaan antara bangsa Indonesia dan bangsa Eropa dalam jalur rempah-rempah telah mengubah wajah dunia.

Rempah-rempah Nusantara tidak hanya mewarnai cita rasa kuliner dunia, tetapi juga menjadi katalisator perkembangan ekonomi, politik, dan budaya global.

Jatuhnya Konstantinopel, meskipun tampak sebagai tragedi bagi dunia Timur, secara paradoks justru membuka jalan bagi perjumpaan dua peradaban yang berbeda. Perjumpaan yang diwarnai dengan aroma cengkih dan pala, ambisi, konflik, dan juga pertukaran budaya.

Sumber:

Reid, Anthony. Southeast Asia in the Age of Commerce 1450-1680: Volume 2, Expansion and Crisis. Yale University Press, 1993.

Ricklefs, M.C. A History of Modern Indonesia Since c. 1300. Palgrave Macmillan, 2008.

Schwartz, Stuart B. Sugar Plantations in the Formation of Brazilian Society: Bahia, 1550-1835. Cambridge University Press, 1985.

Vlekke, Bernard H.M. Nusantara: A History of Indonesia. W. van Hoeve, 1959.

Gunn, Geoffrey C. History without Borders: The Making of an Asian World Region, 1000-1800. Hong Kong University Press, 2011.

*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---