Find Us On Social Media :

Maulwi Saelan Dari Penjaga Gawang Hingga Penjaga Terakhir Soekarno

By Afif Khoirul M, Jumat, 4 Oktober 2024 | 14:40 WIB

Maulwi Saelan, penjaga terakhir Bung Karno juga pernah jadi penjaga gawang timnas Indonesia.

Namun, takdir telah menuliskan kisah yang lebih besar bagi Maulwi Saelan. Ia tak hanya ditakdirkan menjadi penjaga gawang, tetapi juga penjaga bagi sang proklamator, Presiden Soekarno.

Pertemuannya dengan Bung Karno bermula dari kekaguman Maulwi terhadap sosok sang pemimpin besar.

Baginya, Soekarno adalah simbol perjuangan dan kemerdekaan Indonesia. Ia pun bertekad untuk mengabdikan diri, melindungi sang presiden dengan segenap jiwa raganya.

Kesempatan itu datang pada tahun 1962, ketika Maulwi ditunjuk sebagai Komandan Tjakrabirawa, pasukan pengawal presiden.

Ia menerima amanah tersebut dengan penuh tanggung jawab, siap menjadi perisai hidup bagi Bung Karno.

Di tengah gejolak politik yang memanas, Maulwi Saelan berdiri teguh di sisi Soekarno. Ia menjadi saksi bisu pergolakan politik, intrik, dan ancaman yang datang silih berganti.

Namun, kesetiaannya tak pernah goyah, ia tetap tegar melindungi sang presiden, bahkan ketika badai menerjang.

Pada malam yang mencekam, 30 September 1965, ketika gerakan G30S meletus, Maulwi Saelan berada di garis terdepan, mempertaruhkan nyawa demi keselamatan Bung Karno.

Ia berhasil membawa sang presiden ke tempat yang aman, menjauhkannya dari cengkeraman maut.

Di tengah situasi yang kacau balau, Maulwi Saelan tetap setia mendampingi Soekarno. Ia menjadi penjaga terakhir sang proklamator, melindungi dan menemaninya di masa-masa sulit.

Namun, kesetiaan Maulwi Saelan harus dibayar mahal. Ia ditangkap dan dipenjara oleh rezim Orde Baru, dituduh terlibat dalam G30S.

Di balik jeruji besi, ia tegar menghadapi siksaan dan tekanan, tak pernah sekalipun mengkhianati Soekarno.