Find Us On Social Media :

Bagaimana Pergerakan Sarekat Islam dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia?

By Afif Khoirul M, Senin, 16 September 2024 | 08:30 WIB

Latar belakang perpecahan sarekat islam menjadi si putih dan si merah.

Melalui media-media ini, SI berhasil menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas dan memperkuat basis dukungan mereka.

Menghadapi Tantangan dan Perpecahan

Perjalanan SI tidak selalu mulus. Organisasi ini menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam maupun dari luar.

Pemerintah kolonial berusaha keras untuk membendung pengaruh SI, melakukan penangkapan, pembuangan, dan pembubaran terhadap tokoh-tokoh dan cabang-cabang SI.

Selain itu, SI juga mengalami perpecahan internal akibat perbedaan ideologi dan strategi perjuangan. Pada tahun 1920-an, SI terpecah menjadi dua kubu: SI Putih yang tetap berpegang pada prinsip-prinsip Islam dan SI Merah yang lebih condong ke arah komunisme.

Perpecahan ini melemahkan kekuatan SI dan menghambat perjuangan mereka.

Warisan Perjuangan yang Abadi

Meskipun menghadapi berbagai rintangan dan perpecahan, SI telah menorehkan tinta emas dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Organisasi ini berhasil membangkitkan kesadaran nasional, menyatukan berbagai elemen masyarakat, dan meletakkan fondasi bagi perjuangan selanjutnya.

Semangat juang SI terus berkobar dalam jiwa generasi penerus bangsa. Warisan perjuangan mereka menjadi inspirasi bagi gerakan-gerakan nasionalis lainnya yang berjuang untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan.

Pada tanggal 17 Agustus 1945, ketika Indonesia akhirnya memproklamasikan kemerdekaannya, semangat SI tetap hadir dalam setiap denyut nadi bangsa.

Perjuangan mereka tidak sia-sia. Mereka telah menanam benih-benih kemerdekaan yang tumbuh subur dan berbuah manis.