Find Us On Social Media :

Pengaruh Kolonialisme Barat dalam Bidang Politik dan Pemerintahan di Indonesia: Sebuah Kisah Transformasi dan Perlawanan

By Afif Khoirul M, Sabtu, 14 September 2024 | 17:30 WIB

Foto ini diambil pada 28 Oktober 1928 di halaman depan Gedung IC, Jl. Kramat 106, Jakarta. Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap tentang pengaruh Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 bagi perjuangan bangsa Indonesia.

Perang Diponegoro

Salah satu perlawanan terbesar adalah Perang Diponegoro, yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro dari Yogyakarta.

Perang ini berlangsung selama lima tahun, dari 1825 hingga 1830, dan melibatkan ribuan rakyat Jawa yang berjuang melawan penjajah Belanda.

Meskipun akhirnya Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan, perang ini menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap kolonialisme.

Kebangkitan Nasional

Pada awal abad ke-20, semangat perlawanan semakin menguat. Muncul gerakan kebangkitan nasional, yang dipimpin oleh tokoh-tokoh muda terpelajar.

Mereka menuntut kemerdekaan dan persamaan hak dengan bangsa Barat.

Gerakan ini menggunakan berbagai cara, mulai dari pendidikan dan organisasi massa hingga aksi demonstrasi dan pemogokan.

Sumpah Pemuda

Salah satu tonggak penting dalam gerakan kebangkitan nasional adalah Sumpah Pemuda pada tahun 1928.

Para pemuda dari berbagai daerah berkumpul dan menyatakan satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa: Indonesia. Sumpah ini menjadi simbol persatuan dan tekad untuk meraih kemerdekaan.

Proklamasi Kemerdekaan