Find Us On Social Media :

Bagaimana Penerapan Pancasila sebagai Dasar Negara pada Masa Awal Kemerdekaan?

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 7 September 2024 | 08:29 WIB

Begitulah bagaimana penerapan Pancasila sebagai dasar negara pada masa awal kemerdekaan? Semoga bermanfaat.

Pemberontakan sengit ini terjadi selama tiga bulan. Pada 28 Oktober 1948, akhirnya pemerintah berhasil menangkap 1.500 orang dan Musso ditembak mati pada 31 Oktober 1948, ketika ia sedang bersembunyi di sebuah kamar kecil. Pemberontakan PKI Madiun berhasil dihentikan ketika Amir, Maruto, Djoko, Suripno, dan tokoh-tokoh FDR lain tertangkap pada 19 Desember 1948.

Pemberontakan DI/TII

Setelah PKI Madiun 1948, ada pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). Pemberontakan ini berawal dari kekecewaan rakyat Indonesia terhadap pemerintah yang menyetujui perjanjian Renville dengan Belanda.

Dalam perjanjian itu, tentara Indonesia terpaksa mundur dari Jawa Barat ke Jawa Tengah yang disebut sebagai Long March Siliwangi. Baca juga: Taruna Akpol Nekat Lawan Pengasuhnya, Akan Diberi Sanksi Akademik Kondisi ini yang kemudian mendorong Kartosuwiryo ingin mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) dengan berasaskan Islam.

Kartosuwiryo melancarkan gerakan perlawanan yang dikenal sebagai pemberontakan DI/TII di Jawa Barat pada 7 Agustus 1949. Tidak disangka, gerakan ini ternyata menular hingga ke beberapa daerah lain. Pemberontakan DI/TII terjadi di empat wilayah lain, yaitu: Jawa Tengah (1949-1950), Sulawesi Selatan (1950-1965), Kalimantan Selatan (1950-1965), dan Aceh (1953-1962).

Pemberontakan APRA

Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) adalah peristiwa kudeta militer yang terjadi di Bandung pada 23 Januari 1950. Aksi kudeta ini dilakukan oleh pasukan Koninklijk Nederlands-Indische Lager (KNIL) yang dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling.

Latar belakang terjadinya pemberontakan APRA adalah dibubarkannya negara bagian bentukan Belanda yang bergabung kembali ke Republik Indonesia. APRA tidak setuju dengan keputusan ini sehingga memutuskan melancarkan kudeta pada Januari 1950.

Peristiwa pemberontakan APRA menewaskan sebanyak 94 TNI dari Divisi Siliwangi termasuk Letnan Kolonel Lembong. Kendati demikian, pada akhirnya, upaya kudeta yang dilancarkan Westerling mengalami kegagalan.

Westerling pun melarikan diri ke Belanda dan APRA tidak lagi beroperasi pada Februari 1950.

Begitulah bagaimana penerapan Pancasila sebagai dasar negara pada masa awal kemerdekaan? Semoga bermanfaat.