Find Us On Social Media :

Paus Fransiskus Sosok yang Dijuluki Sebagai Sahabat Islam

By Afif Khoirul M, Kamis, 5 September 2024 | 15:15 WIB

Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang peduli dengan isu-isu ketimpangan sosial yang berkembang belakangan ini.

Fransiskus juga membeatifikasi para biarawan Trappis Tibhirine yang berupaya menjadi penghubung antara tetangga Muslim mereka di Aljazair dan iman Katolik, bukan dengan cara menyebarkan agama Islam tetapi dengan cara menghormati tradisi mereka.

Saat tahun 2020 dimulai, dengan Timur Tengah yang masih bergejolak, ISIS yang siap bangkit kembali, dan para pemimpin otokratis yang berkembang pesat di tengah masa ketidakpastian yang panik, Fransiskus mungkin akan terbukti menjadi sahabat baik Islam, seperti halnya Santo Fransiskus dari Assisi, yang menjadi saluran perdamaian dan cahaya di tengah masa sulit.

Yang terpenting, lawatan pertamanya sebagai Paus adalah ke Pulau Lampedusa di Italia untuk menyambut para migran yang melarikan diri dari Afrika – yang mayoritas beragama Islam – dan untuk memperjuangkan kepentingan mereka di Eropa yang ketakutan dan populis.

Dalam film "The Two Popes", kita melihat bagaimana kedua paus ini, yang begitu berbeda namun begitu dekat, bergulat dengan tantangan-tantangan zaman. Kita melihat mereka berdebat, bercanda, dan bahkan menari tango bersama. Kita melihat mereka saling mendengarkan, saling belajar, dan saling mengasihi.

Pada akhirnya, film ini bukan hanya tentang dua paus, melainkan tentang kita semua. Ini adalah kisah tentang bagaimana kita bisa menemukan kesamaan di tengah perbedaan, bagaimana kita bisa membangun jembatan di atas jurang pemisah, dan bagaimana kita bisa mencintai sesama kita, bahkan ketika mereka berbeda dari kita.

Dalam dunia yang semakin terpecah belah, pesan film ini terasa semakin relevan. Kita membutuhkan lebih banyak pemimpin seperti Benediktus dan Fransiskus, yang berani merangkul perbedaan dan membangun persatuan. Kita membutuhkan lebih banyak orang yang bersedia membuka hati mereka bagi "yang lain", tanpa rasa takut atau prasangka.

Dan yang terpenting, kita membutuhkan lebih banyak cinta. Cinta yang mampu melampaui batas-batas agama, ras, dan budaya. Cinta yang mampu menyatukan kita semua sebagai satu keluarga manusia.

Seperti kata Paus Fransiskus, "Kita semua adalah saudara dan saudari, anak-anak dari Bapa yang sama. Mari kita hidup sebagai saudara dan saudari, saling mengasihi dan menghormati."

Semoga kisah dua paus ini menginspirasi kita semua untuk menjadi lebih baik, lebih terbuka, dan lebih penuh kasih. Semoga kita bisa menciptakan dunia yang lebih damai dan harmonis, di mana setiap orang merasa diterima dan dicintai.

*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---