Find Us On Social Media :

Bagaimana Cara Menguatkan Nilai-nilai Pancasila untuk Mengatasi dan Membendung Dampak Negatif Globalisasi?

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 31 Agustus 2024 | 10:50 WIB

Itulah artikel tentang bagaimana cara menguatkan nilai-nilai Pancasila untuk mengatasi dan membendung dampak negatif globalisasi? Semoga bermanfaat.

Artikel ini tentang bagaimana cara menguatkan nilai-nilai Pancasila untuk mengatasi dan membendung dampak negatif globalisasi? Semoga bermanfaat.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Pancasila adalah pedoman hidup masyarakat dan bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya diharapkan bisa digunakan dalam menghadapi globalisasi yang merasuk ke berbagai sendi kehidupan.

Lalu bagaimana cara menguatkan nilai-nilai Pancasila untuk mengatasi dan membendung dampak negatif globalisasi?

Pertama-tama kita harus berkenalan terlebih dahulu dengan apa itu globalisasi dan dampaknya dalam kehidupan masyarakat dunia. Mengutip Kompas.com, globalisasi merupakan istilah yang barangkali sudah tak asing lagi di telinga kita.

Ada banyak dampak globalisasi, baik yang sifatnya buruk maupun baik. Globalisasi adalah kata yang diserap dari frasa "global" yang artinya meliputi seluruh dunia atau secara keseluruhan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) globalisasi adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia.

Menurut Jan Aart Scholte, globalisasi adalah proses meningkatnya interdependensi antara aktor negara dan non-negara pada skala global, sehingga hubungan sosial dalam suatu masyarakat secara signifikan dibentuk dan dipengaruhi dimensi hubungan sosial yang lebih luas pada skala dunia.

Proses globalisasi sebenarnya sudah terjadi sangat lama sekali, terutama sejak abad ke-15 Masehi saat bangsa Eropa melakukan penjelajahan besar-besaran dengan berlayar mengarungi samudera. Mereka kemudian bertemu bangsa lain dan melakukan penaklukan di wilayah yang mereka singgahi.

Semboyan gold, glory, dan gospel merupakan salah satu bentuk globalisasi.

Di era sekarang, proses globalisasi rasanya tidak bisa dibendung atau bahkan semakin cepat penyebarannya. Ini karena kemajuan teknologi hampir di semua bidang mendukung hal tersebut. Contoh kecil globalisasi adalah seperti terkoneksinya jaringan internet yang bisa menghubungkan orang dari dua kota berbeda hingga dari dua benua berbeda.

Singkatnya, proses globalisasi sampai detik ini masih terus berjalan. Semua nilai kebudayaan dari bangsa lain dapat mudah diketahui dengan layanan internet. Dengan adanya globalisasi, dunia yang begitu luas dan jarak antarnegara yang jauh tidak lagi menjadi penghalang untuk saling berhubungan.

Ada beberapa ciri globalisasi:

1. Batas antarnegara semakin menipis

Di dunia ini terdapat lebih dari dua ratus negara. Tiap-tiap negara memiliki wilayah dan batas negara tertentu. Oleh karena pengaruh globalisasi, batas wilayah antarnegara menjadi hal yang tidak penting lagi.

Setiap orang pada zaman sekarang bisa mendapatkan informasi di luar batas negaranya. Perkembangan teknologi dan komunikasi menjadi penyebab hilangnya batas-batas negara tersebut. Sekarang orang dengan mudah dapat menghubungi kerabat atau temannya yang berada di negara lain dengan menggunakan telepon.

2. Informasi mudah menyebar

Proses globalisasi adalah penyebaran informasi menjadi lebih mudah dan cepat. Berbagai peristiwa sekecil apa pun sekarang dapat diterima di semua tempat dan oleh semua orang. Globalisasi memudahkan setiap negara dan setiap orang menunjukkan diri pada seluruh dunia.

Prestasi yang dimiliki seseorang dapat dengan mudah disebarluaskan di seluruh penjuru dunia. Media yang digunakan antara lain internet dan televisi.

3. Kegiatan perdagangan semakin luas

Ciri dari globalisasi adalah perdagangan antarnegara yang semakin masif. Kegiatan perdagangan terus berkembang akibat pengaruh globalisasi di bidang ekonomi. Kegiatan ekonomi dan perdagangan di dunia menjadi semakin terbuka melintasi batas-batas wilayah sebuah negara.

Tidak hanya itu, kegiatan ekonomi sekarang ini juga menyangkut masalah perpindahan tenaga kerja. Pada era global tenaga kerja dapat memilih bekerja di negara mana pun sesuai dengan keinginan dan kemampuannya.

Bagi beberapa kalangan, globalisasi adlaah pisau bermata dua. Selain membawa dampak positif, globalisasi juga punya sifat yang merusak. Untuk itu, dalam penerima globaliasasi ada baiknya kita bersikap bijaksana, waspada, antisipatif dan selektif.

Dampak negatif globalisasi

1. Membanjirnya produk impor

Dampak negatif globalisasi adalah semakin banyaknya produk impor. Dalam globalisasi kamu akan dihadapkan pada berbagai produk luar negeri. Mulai dari berbagai barang elektronik, mobil, dan motor adalah produk milik perusahaan di luar negeri.

Jumlah penduduk Indonesia yang banyak sangat potensial untuk menjadi sasaran pasar berbagai produk luar negeri. Ditambah lagi pada era global hambatan perdagangan antarnegara menjadi semakin terbatas. Harga barang-barang menjadi lebih murah. Hal tersebut menyebabkan produk dalam negeri semakin tersisih. Kegiatan produksi dalam negeri menjadi terabaikan.

2. Ketergantungan terhadap negara maju

Dampak globalisasi adalah terkait ketergantungan. Negara berkembang termasuk Indonesia biasanya belum siap menghadapi globalisasi. Sarana dan prasarana ekonomi di negara berkembang masih kurang.

Oleh karena itu, negara berkembang akan berlomba-lomba mencari pinjaman modal kepada negara maju. Akibatnya, negara maju yang memberi pinjaman dapat mengelola sumber daya di negara berkembang dengan bebas. Umumnya negara berkembang masih menjadi korban dengan adanya globalisasi.

Oleh karena itu, setiap negara mulai mengembangkan diri untuk meningkatkan daya saingnya.

3. Lapangan kerja semakin sempit

Harus diakui salah satu dampak globalisasi adalah persaingan kerja. Globalisasi menyebabkan banyak tenaga kerja asing dengan mudah masuk ke dalam negeri. Mereka datang sebagai tenaga ahli yang menguasai berbagai bidang kehidupan.

Hal tersebut jelas mengurangi kesempatan kerja bagi tenaga kerja dalam negeri. Persaingan kerja semakin meningkat. Tenaga kerja Indonesia tidak hanya bersaing dengan tenaga kerja dalam negeri. Mereka harus memperhitungkan masuknya tenaga kerja asing.

4. Kerusakan lingkungan

Tak bisa dipingkiri, dampak negatif globalisasi adalah memburuknya lingkungan hidup. Tuntutan kemajuan mengharuskan negara-negara melakukan berbagai cara. Salah satunya dengan usaha mengeksploitasi sumber daya tanpa perlu mempertimbangkan kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya.

Akibatnya, polusi udara semakin merajalela. Pencemaran semakin tidak terkendali. Belum lagi sumber daya alam banyak yang rusak. Alam pun akhirnya menjadi korban globalisasi.

5. Nilai-nilai sosial memudar

Terakhir, dampak globalisasi adalah terkait memudarnya nilai-nilai sosial. Masuknya budaya Barat dan semakin sibuknya setiap orang mengejar kemakmuran menyebabkan nilai-nilai sosial semakin memudar.

Masyarakat semakin mementingkan diri sendiri. Nilai kebersamaan dalam gotong royong dan musyawarah sudah mulai hilang. Orang sibuk bekerja setiap hari sehingga kurang peduli dengan lingkungan sekitar.

Masyarakat yang hidup dalam semangat kegotongroyongan bergeser menjadi masyarakat individualistik yang hanya mementingkan kebutuhan pribadi. Norma, budaya, dan tradisi masyarakat juga berubah.

Nah, untuk membendung dampak negatif globalisasi sebagaimana disebutkan di atas, masyarakat Indonesia punya Pancasila. Mengutip dari berbagai sumber, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam menguatkan nilai-nilai Pancasila di tengah globalisasi:

- Menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan: Nilai-nilai Pancasila dapat ditanamkan melalui pendidikan dan pembelajaran yang berkesinambungan di semua lini dan wilayah.

- Memanfaatkan kemajuan teknologi: Kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan untuk menarik generasi muda dan masyarakat.

- Menumbuhkan sifat nasionalisme: Sifat nasionalisme dapat ditumbuhkan pada momentum penting negara, seperti peringatan hari kemerdekaan, hari pahlawan, dan hari besar nasional lainnya.

- Menyaring budaya asing: Budaya asing yang masuk ke dalam negeri harus disaring sesuai dengan kebudayaan lokal.

- Mempromosikan budaya asli Indonesia: Budaya asli Indonesia harus dipromosikan ke seluruh negeri bahkan sampai ke luar negeri.

- Menjaga identitas budaya lokal: Identitas budaya lokal harus diperkuat.

- Mencintai produk nasional: Produk nasional harus dicintai.

- Mendukung kreativitas lokal: Kreativitas lokal harus didukung.

Itulah artikel tentang bagaimana cara menguatkan nilai-nilai Pancasila untuk mengatasi dan membendung dampak negatif globalisasi? Semoga bermanfaat.