Find Us On Social Media :

KH Masykur, Panglima Laskar Sabilillah yang Dipercaya Menjadi Anggota BPUPKI

By Afif Khoirul M, Selasa, 20 Agustus 2024 | 18:20 WIB

Sosok KH Masykur pemimpin laskar Sabilillah yang menjadi anggota BPUPKI.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Di bawah langit Nusantara yang masih diselimuti mendung penjajahan, lahirlah seorang pejuang yang teguh, seorang ulama yang arif, dan seorang pemimpin yang berwibawa. Beliau adalah KH Masykur, sang Panglima Laskar Sabilillah, yang dengan penuh dedikasi mengabdikan hidupnya untuk kemerdekaan Indonesia.

KH Masykur, atau yang bernama lengkap Kiai Haji Mohammad Masykur, lahir di desa Tegalrejo, Magelang, pada tahun 1894. Sejak kecil, beliau telah menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu agama. Beliau menimba ilmu di berbagai pesantren ternama, termasuk Pesantren Tebuireng di bawah asuhan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari.

Tak hanya mendalami ilmu agama, KH Masykur juga aktif dalam pergerakan nasional. Beliau bergabung dengan organisasi Sarekat Islam dan Muhammadiyah. Semangat juangnya semakin berkobar ketika Jepang menduduki Indonesia pada tahun 1942. Beliau menyadari bahwa inilah saatnya untuk merebut kemerdekaan.

KH Masykur bersama para ulama dan santri lainnya membentuk Laskar Sabilillah, sebuah pasukan paramiliter yang siap berjuang demi kemerdekaan. Sebagai panglima, beliau memimpin pasukannya dengan penuh keberanian dan semangat pantang menyerah. Laskar Sabilillah menjadi garda terdepan dalam melawan penjajah, baik Jepang maupun Belanda.

Kepemimpinan KH Masykur yang kharismatik dan kemampuannya dalam mengorganisir pasukan membuat Laskar Sabilillah menjadi kekuatan yang disegani. Beliau juga dikenal sebagai sosok yang tegas namun bijaksana, sehingga dihormati oleh semua anggotanya.

Pada tahun 1945, Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). KH Masykur, yang dikenal sebagai tokoh agama dan pejuang kemerdekaan yang berpengaruh, terpilih menjadi salah satu anggotanya.

Di dalam BPUPKI, KH Masykur berperan aktif dalam merumuskan dasar negara Indonesia. Beliau dengan lantang menyuarakan pentingnya nilai-nilai Islam dalam konstitusi. Beliau juga gigih memperjuangkan agar Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan merdeka sepenuhnya.

Pidato-pidatonya di BPUPKI penuh dengan semangat patriotisme dan kebangsaan. Beliau mengingatkan semua anggota bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan Indonesia harus merebutnya dengan segala cara.

"Kita tidak boleh hanya diam dan menunggu kemerdekaan datang begitu saja. Kita harus berjuang, berkorban, dan bersatu padu untuk meraihnya. Kemerdekaan adalah harga mati!" demikian seruan KH Masykur yang menggetarkan hati.

KH Masykur juga dikenal sebagai sosok yang moderat dan inklusif. Beliau percaya bahwa Indonesia adalah rumah bagi semua golongan, tanpa memandang agama, suku, atau ras. Beliau selalu menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar umat beragama.