Find Us On Social Media :

Alasan Bung Hatta Dimasukkan Sebagai Salah Satu Penggerak dalam Sejarah Indonesia

By Afif Khoirul M, Senin, 19 Agustus 2024 | 17:17 WIB

Sosok Bung Hatta disebut sebagai penggerak sejarah Indonesia.

Kemampuannya dalam bernegosiasi dan membangun hubungan baik dengan pemimpin-pemimpin dunia membuat Indonesia diterima sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mendapatkan dukungan internasional dalam menghadapi berbagai tantangan.

Keteguhan prinsip dan integritas moral Bung Hatta juga patut diacungi jempol. Beliau tidak pernah goyah dalam memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara, meskipun harus menghadapi tekanan dan ancaman dari berbagai pihak.

Beliau selalu mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau golongan. Sikapnya yang jujur dan transparan membuatnya dihormati oleh kawan maupun lawan.

Salah satu momen penting yang menunjukkan keteguhan prinsip Bung Hatta adalah ketika beliau mengundurkan diri dari jabatan Wakil Presiden pada tahun 1956. Keputusan tersebut diambil karena beliau tidak setuju dengan kebijakan pemerintah yang dianggap menyimpang dari cita-cita proklamasi.

Meskipun banyak yang menyesalkan keputusannya, Bung Hatta tetap teguh pada pendiriannya. Beliau lebih memilih untuk menjaga martabatnya daripada berkompromi dengan sesuatu yang bertentangan dengan hati nuraninya.

Bung Hatta juga dikenal sebagai seorang penulis dan pemikir yang produktif. Beliau telah menghasilkan banyak karya tulis yang membahas berbagai masalah kebangsaan, mulai dari politik, ekonomi, sosial, budaya, hingga pendidikan.

Tulisan-tulisannya tidak hanya berisi analisis yang tajam, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai moral dan kebijaksanaan. Karya-karyanya tersebut menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berjuang dan berkarya demi kemajuan bangsa.

Salah satu karya Bung Hatta yang paling terkenal adalah buku "Alam Pikiran Yunani" yang diterjemahkan dari karya Bertrand Russel. Buku tersebut membahas tentang perkembangan pemikiran filsafat di Yunani kuno.

Melalui buku tersebut, Bung Hatta ingin memperkenalkan kepada masyarakat Indonesia tentang pentingnya berpikir kritis dan rasional dalam menghadapi berbagai persoalan hidup.

Selain itu, Bung Hatta juga menulis buku "Indonesia Vrij" yang diterbitkan pada tahun 1928. Buku tersebut berisi kritik terhadap kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang dianggap merugikan rakyat Indonesia.

Buku tersebut sempat dilarang beredar oleh pemerintah Belanda, namun tetap menjadi bacaan wajib bagi para pejuang kemerdekaan.

Bung Hatta juga merupakan seorang pendidik yang berdedikasi. Beliau pernah mengajar di berbagai sekolah dan perguruan tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri. Beliau selalu menekankan pentingnya pendidikan bagi kemajuan bangsa.