Find Us On Social Media :

Tugas Utama Daendels di Indonesia

By Afif Khoirul M, Selasa, 13 Agustus 2024 | 10:35 WIB

Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels dijuluki sebagai si tangan besi. Proyeknya memakan ribuan nyawa.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Angin timur berhembus kencang, menggoyang pepohonan dan mengaduk ombak samudra.

Tahun 1808, kapal-kapal Belanda merapat di Batavia, membawa seorang jenderal yang akan mengubah jalannya sejarah Nusantara. Herman Willem Daendels, sosok kontroversial dengan reputasi tegas dan ambisi besar, tiba dengan mandat dari Raja Louis Napoleon, yaitu melindungi Hindia Belanda dari ancaman Inggris.

Daendels melangkah ke tanah Jawa dengan tekad membara. Ia melihat potensi besar negeri ini, namun juga kerapuhannya. Inggris, sang penguasa lautan, mengintai dari balik cakrawala, siap merebut permata Nusantara. Daendels tahu, ia harus bertindak cepat dan tegas.

Tugas pertamanya adalah memperkuat pertahanan. Benteng-benteng diperbaiki, pasukan direorganisasi, dan jalur logistik diamankan.

Daendels tak ragu menerapkan disiplin keras, bahkan kejam, demi mencapai tujuannya. Ia percaya, hanya dengan kekuatan militer yang tangguh, Hindia Belanda bisa selamat dari ancaman Inggris.

Namun, Daendels tak hanya fokus pada pertahanan. Ia juga ingin meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ia membangun jalan-jalan baru, memperbaiki sistem irigasi, dan mendorong perkembangan pertanian.

Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan, proyek ambisius yang menghubungkan ujung barat dan timur Jawa, menjadi simbol tekad Daendels untuk memajukan Nusantara.

Namun, tak semua kebijakan Daendels diterima dengan baik. Sistem kerja rodi yang ia terapkan untuk membangun jalan raya menuai protes dan penderitaan.

Rakyat dipaksa bekerja tanpa bayaran yang layak, bahkan seringkali dengan kekerasan. Banyak yang meninggal karena kelelahan dan penyakit. Jalan Raya Pos, yang seharusnya menjadi simbol kemajuan, justru menjadi monumen penderitaan.

Di tengah kontroversi, Daendels tetap teguh pada keyakinannya. Ia percaya, pengorbanan rakyat akan terbayar dengan kemajuan dan keamanan Hindia Belanda. Ia tak ragu menghadapi kritik dan perlawanan, bahkan dari kalangan elit Belanda sendiri. Daendels adalah sosok yang keras kepala, namun juga visioner.