Find Us On Social Media :

Legenda Pusuk Buhit, Syair Keabadian Siboru Deak Parujar dan Jejak Langkah Si Raja Batak

By Afif Khoirul M, Selasa, 30 Juli 2024 | 07:40 WIB

Legenda dan kisah si Raja Batak.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Di puncak tertinggi Pusuk Buhit, gunung yang dahulu dikenal sebagai Gunung Toba, terhampar kisah yang terukir dalam waktu. Ketinggiannya, 1.500 meter di atas permukaan laut dan 1.077 meter dari permukaan Danau Toba yang tenang, menjadi saksi bisu perjalanan epik Siboru Deak Parujar.

Siboru Deak Parujar, bidadari dari kahyangan, turun ke bumi dengan alat tenun dan benang ajaibnya. Dia meninggalkan surga karena menolak perjodohan dengan Siraja Odap-odap, walaupun mereka berdua adalah keturunan dewa.

Dengan bantuan burung Sileang-leang Mandi, Siboru Deak Parujar memohon kepada Dewata Mulajadi Nabolon untuk memberikan sekepul tanah sebagai pijakan di dunia fana ini.

Namun, setiap kali Siboru Deak Parujar mencoba membentuk tanah tersebut, Naga Padoha Niaji, raksasa yang sama-sama terpikat akan kecantikannya, selalu mengganggu. Dalam keputusasaan, Siboru Deak Parujar menggunakan siasat dengan memakan sirih.

Warna merah bibirnya memikat Naga Padoha Niaji, yang bersedia diikat asalkan dia mendapatkan sirih tersebut. Namun, Siboru Deak Parujar mengikat Naga Padoha Niaji dengan tali pandan tanpa memberikan sirih, membiarkannya meronta-ronta hingga kelelahan.

Bumi yang diciptakan Siboru Deak Parujar terkadang diguncang gempa akibat amukan Naga Padoha Niaji. Namun, ketika ketenangan kembali, Siboru Deak Parujar merasa kesepian. Takdir mempertemukannya kembali dengan Siraja Odap-odap, dan mereka memutuskan untuk menikah.

Dari persatuan mereka, lahirlah Raja Ihat Manisia dan Boru Ihat Manisia, pasangan manusia pertama di bumi.

Keturunan mereka terus berkembang, melahirkan generasi demi generasi. Raja Miok-miok, anak dari Raja Ihat Manisia dan Boru Ihat Manisia, memiliki keturunan bernama Eng Banua.

Generasi berikutnya, Eng Domia atau Raja Bonang Bonang, memiliki tiga anak yaitu Raja Tantan Debata, Si Aceh, dan Si Jau. Hanya Guru Tantan Debata yang memiliki keturunan, yaitu Si Raja Batak.

Si Raja Batak menjadi titik awal silsilah suku Batak yang dikenal hingga kini. Beliau mewariskan "Piagam Wasiat" kepada dua anaknya, Guru Tatea Bulan dan Raja Isumbaon.