Find Us On Social Media :

Sepakbola Wanita Indonesia Potensinya Besar Tapi Tanpa Dukungan Kompetisi Rutin Buat Apa?

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 15 Juli 2024 | 15:39 WIB

Sepakbola wanita Indonesia bagai hidup segan, mati tak hendak. Potensinya sebenarnya besar, namun tanpa dukungan kompetisi rutin, maka sulit kiranya mencetak pemain sepakbola wanita yang profesional.

Sepakbola wanita Indonesia bagai hidup segan, mati tak hendak. Potensinya sebenarnya besar, namun tanpa dukungan kompetisi rutin, maka sulit kiranya mencetak pemain sepakbola wanita yang profesional.

Penulis: Nevan Kristiono, untuk Intisari Extra 2012

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Mutia Datau terkenal sebagai artis film era ‘80-an. Namun, dia bukan sekadar artis, karena Mutia adalah penjaga gawang klub sepakbola wanita Buana Putri yang legendaris.

Klub tersebut tidak hanya dikenal karena kepiawaiannya memainkan si kulit bundar, tapi juga karena para pemainnya yang ayu.

Di dekade ‘80-an, hampir setiap kali klub sepakbola wanita ini bertanding atau berlatih orang berduyun-duyun menonton. Mereka berdesakan ingin melihat pemain-pemain nan cantik bertanding. Melihat perempuan yang identik dengan kelembutan itu berlaga di lapangan hijau tentunya bukan hal yang biasa.

Kala itu klub-klub bernama indah juga menghiasi sepakbola Indonesia. Ada Putri Priangan di Bandung, Putri Mataram dari Yogyakarta, Puni Saburai dari Lampung, Putri Srikandi di Semarang, Putri Setia dan Putri Sakti di Surabaya, dan Putri Pardedetex di Medan. Berbeda jauh, nama-nama itu kini terdengar sayup-sayup, bahkan tidak terdengar lagi.

Dalam sejarahnya, prestasi timnas sepak bola wanita kita pun tak terlalu mentereng. Di level Asia Tenggara, misalnya, rekor tertinggi kita adalah posisi keempat SEA Games 2001. Pada dua SEA Games sesudahnya, Srikandi Indonesia mentok di fase grup. Di dua SEA Games terakhir, tim nasional (timnas) sepak bola wanita absen. Bahkan, Indonesia menghapuskan cabang sepak bola wanita dari SEA Games, November mendatang.

Sudah lenyapkah sepak bola wanita kita?

Minim dukungan