La Furia, Kisah Lahirnya Identitas Sepak Bola Spanyol di Antwerp 1920

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Sejarah lahirnya timnas Spanyol berjuluk La Furia yang artinya kemarahan.
Ilustrasi - Sejarah lahirnya timnas Spanyol berjuluk La Furia yang artinya kemarahan.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Di tengah gejolak awal abad ke-20, saat sepak bola mulai merebak di seluruh penjuru Eropa, sebuah tim nasional baru lahir di Antwerp, Belgia.

Tim itu adalah tim nasional Spanyol, membawa semangat "kemarahan" yang akan mendefinisikan identitas sepak bola mereka selama bertahun-tahun yang akan datang.Olimpiade Antwerp 1920 bukan hanya turnamen sepak bola biasa bagi Spanyol. Ini adalah momen penting yang menandakan awal dari era baru dalam sejarah sepak bola mereka. Tim nasional, yang dibentuk hanya beberapa bulan sebelumnya, terdiri dari para pemain muda dan berbakat yang haus untuk membuktikan diri di panggung internasional.Meskipun persiapan mereka kurang ideal, tim Spanyol menunjukkan tekad dan semangat yang luar biasa di lapangan.

Mereka mengalahkan tim-tim kuat seperti Denmark dan Swedia, menunjukkan gaya bermain yang penuh gairah dan agresif. Gaya ini, yang kemudian dikenal sebagai "La Furia" (kemarahan), menjadi ciri khas sepak bola Spanyol selama bertahun-tahun yang akan datang.Salah satu momen paling ikonik dalam perjalanan tim di Olimpiade Antwerp adalah pertandingan melawan Belgia di semifinal. Dalam pertandingan yang penuh drama, Spanyol tertinggal 1-0 di babak pertama. Namun, mereka bangkit di babak kedua dan mencetak dua gol untuk memenangkan pertandingan 2-1.

Kemenangan ini mengantarkan mereka ke final, di mana mereka akhirnya meraih medali perak setelah kalah dari tuan rumah Belgia.Pencapaian tim nasional Spanyol di Olimpiade Antwerp 1920 tidak hanya membangkitkan kebanggaan nasional, tetapi juga meletakkan fondasi bagi identitas sepak bola Spanyol yang unik. "La Furia" menjadi simbol semangat juang dan tekad yang tak tergoyahkan, dan menjadi inspirasi bagi generasi pemain Spanyol di masa depan.Lebih dari sekadar turnamen sepak bola, Olimpiade Antwerp 1920 menjadi momen penting dalam sejarah Spanyol. Ini adalah momen di mana tim nasional mereka lahir, dan di mana identitas sepak bola mereka mulai terbentuk.

La Furia, yang lahir di Antwerp, akan terus menjadi ciri khas sepak bola Spanyol selama bertahun-tahun yang akan datang, membawa mereka ke puncak kejayaan di kancah internasional.Narasi ini tidak hanya menceritakan kisah tentang tim nasional Spanyol di Olimpiade Antwerp 1920, tetapi juga mengeksplorasi bagaimana peristiwa ini berdampak pada identitas sepak bola Spanyol.

Kisah tersebut menunjukkan bagaimana "La Furia" lahir dari semangat dan tekad para pemain muda, dan bagaimana gaya bermain mereka menjadi simbol kebanggaan nasional.sekaligusmenunjukkan bagaimana Olimpiade Antwerp 1920 menjadi momen penting dalam sejarah sepak bola Spanyol, menandakan awal dari era baru kejayaan dan keunggulan.

Baca Juga: Sepakbola Tak Jadi 'Coming Home', Bagaimana Inggris Menyebarkan Olahraga Ini Ke Seluruh Dunia?

La Furia: Api Semangat yang Terus BerkobarOlimpiade Antwerp 1920 menandai titik awal bagi tim nasional Spanyol, namun perjalanan mereka baru saja dimulai. La Furia, api semangat yang dinyalakan di Antwerp, terus berkobar di tahun-tahun berikutnya, mengantarkan Spanyol ke era baru kejayaan dan keunggulan.Sepanjang tahun 1920-an, tim nasional Spanyol terus berkembang dan menunjukkan potensi mereka. Di bawah arahan pelatih José María Berraondo, mereka mulai membangun gaya bermain yang lebih terstruktur dan taktis, sambil tetap mempertahankan semangat dan agresivitas yang menjadi ciri khas mereka.Pada tahun 1928, Spanyol kembali berlaga di Olimpiade, kali ini di Amsterdam. Di sana, mereka kembali menunjukkan performa yang gemilang, mencapai babak perempatfinal sebelum dikalahkan oleh Italia.

Olimpiade Amsterdam 1928 menjadi bukti bahwa Spanyol telah menjadi kekuatan sepak bola yang patut diperhitungkan di dunia internasional.Puncak kejayaan Spanyol di era ini datang pada tahun 1931, ketika mereka berhasil meraih gelar juara Piala Dunia untuk pertama kalinya. Di bawah asuhan José Samitier, mantan pemain yang menjadi pahlawan di Antwerp 1920, Spanyol mengalahkan Argentina di final dengan skor 2-1.

Kemenangan ini menjadi momen bersejarah bagi sepak bola Spanyol dan menandai mereka sebagai tim terbaik di dunia.Kesuksesan Spanyol di Piala Dunia 1931 tidak lepas dari kontribusi para pemain legendaris seperti Ricardo Zamora, Jacinto Quincoces, dan Isidro Lángara. Zamora, kiper yang dijuluki "El Divino", adalah salah satu pemain terbaik di generasinya dan menjadi kunci ketahanan Spanyol di turnamen tersebut.

Quincoces, bek tengah yang tangguh, dan Lángara, penyerang yang produktif, juga memainkan peran penting dalam membawa Spanyol meraih gelar juara.Namun, era kejayaan Spanyol tidak berlangsung lama. Perang Saudara Spanyol yang pecah pada tahun 1936 menghancurkan sepak bola Spanyol dan memaksa banyak pemain terbaik mereka untuk meninggalkan negara. Tim nasional Spanyol tidak dapat berkompetisi di Piala Dunia 1938 dan 1942 karena perang.Meskipun sempat terhenti akibat perang, api semangat La Furia tidak pernah padam. Setelah perang usai, tim nasional Spanyol mulai bangkit kembali dan kembali menunjukkan performa yang kompetitif di kancah internasional.

Pada tahun 1950, mereka kembali berlaga di Piala Dunia, dan meskipun tidak mencapai kesuksesan seperti di tahun 1931, mereka menunjukkan bahwa Spanyol masih merupakan kekuatan yang patut diperhitungkan di dunia sepak bola.Kisah La Furia, yang dimulai di Olimpiade Antwerp 1920, adalah kisah tentang semangat, tekad, dan kejayaan. Ini adalah kisah tentang tim nasional Spanyol yang bangkit dari keterpurukan dan mencapai puncak kejayaan.

La Furia adalah simbol identitas sepak bola Spanyol, dan semangatnya akan terus berkobar bagi generasi pemain Spanyol di masa depan.*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Artikel Terkait