Sepakbola Tak Jadi 'Coming Home', Bagaimana Inggris Menyebarkan Olahraga Ini Ke Seluruh Dunia?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Inggris yang mengklaim sebagai pencipta sepakbola modern kembali gagal memulangkan olahraga itu ke rumah 'footbal' tidak jadi 'coming home'
Inggris yang mengklaim sebagai pencipta sepakbola modern kembali gagal memulangkan olahraga itu ke rumah 'footbal' tidak jadi 'coming home'

Inggris yang mengklaim sebagai pencipta sepakbola modern kembali gagal memulangkan olahraga itu ke rumah. 'Footbal' tidak jadi 'coming home'. Mereka kalah dari Spanyol di final Piala Eropa 2024.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Sepakbola tidak jadi "coming home" alias "pulang kampung". Bagaimana lagi, Inggris, negara yang mengklaim dirinya sebagai pencipta olahraga paling populer itu gagal memulangkannya--untuk kesekian kalinya.

Pada final Piala Eropa 2024 yang dihelat di Jerman kali ini, tim nasional Inggris harus mengakui kemenangan Spanyol, negara dengan gelar Piala Eropa terbanyak, dengan skor akhir 2-1, pada Senin (15/5) dini hari Waktu Indonesia Barat.

Inggris sempat punya asa ketika pemain tengahnya, Cole Palmer, berhasil menyamakan kedudukan 1-1. Tapi Sontekan Mikel Oyarzabal pada menit 86' mengubur mimpi itu. Sekali lagi, sepakbola gagal "coming home" untuk kesekian kalinya.

Omong-omong soal Inggris yang mendaku diri sebagai pencipta sepakbola, ada pertanyaan yang mengusik kita semua. Bagaimana negara yang dulu dikenal sebagai penjajah kelas kakap ini menyebarkan olahraga tersebut?

Mengutip situs Olybet.tv, sepakbola modern yang kita kenal dimainkan oleh 11 vs 11 pertama kali dimainkan di Tanah Britania pada abad ke-19--lebih awal dibanding tempat lain. Tapi permainan yang mirip dengan ini, ada yang bilang sudah dimainkan di China sekitar 2000 tahun yang lalu, menurut catatan Dinasti Han.

Di Jepang, sekitar abad ke-7 ada permainan yang dikenal sebagai "Kemari"--ada yang menyebutnya "Kenatt", sebuah permainan yang merepresentasikan seorang "Raja". Caranya sederhana: menjaga bola tetap berada di udara, di mana semua pemain yang terlibat di dalamnya bekerjasama untuk melakukannya.

Sepakbola sampai di Britania lewat bangsa Romawi, yang membawa serta "harpastum"--sebuah permainanmirip sepakbola yang dimainkan di Italia dan dianggap sebagai awal dari sepakbola negara itu--selama penaklukan.

Sebagai permainan sepakbola, ia mulai dipraktikkan di Britania Raya pada Selasa Gemuk (Shrove Tuesday) atau sehari sebelum Rabu Abu dalam tradisi Paskah. Aturannya: dua tim dengan jumlah pemain yang tidak terbatas mencoba memasukkan bola ke gawang lawan.

Ketika itu mereka bermain dengan apa pun yang ada di sekitar mereka. Kadang kandung kemih babi, terkadang kepala penjarah, atau kepala lawan yang punya niat buruk.

Di luar itu, ada bukti tertulis tentang permainan mirip sepakbola yang dimainkan di jalanan London pada 1175 (abad ke-12). Tapi butuh waktu hampir tujuh ratus tahun agar permainan ini benar-benar ditetapkan. Aturan sepak bola resmi pertama ditulis di atas kertas pada 1846 di bawah kepemimpinan H. De Winton dan JC Thring dari Universitas Cambridge.

Tapi sayang, tidak ada salinan aturan asli sepakbola yang bertahan hingga sekarang. Seperangkat aturan paling awal yang dapat kita bandingkan dengan permainan sepakbola modern sekarang ini berasal dari 1862 dan diterbitkan oleh Tn. Thring. Di situ dia menyebut sepakbola sebagai "permainan termudah" ketika itu.

Bagaimana kok bisa dibilang termudah saat itu? Ternyata begini aturannya:

1. Gol tercipta jika bola melewati gawang juga di bawah mistar gawang, kecuali jika dilakukan dengan tangan.

2. Tangan hanya boleh digunakan untuk menghentikan bola

3. Anda hanya bisa menendang bola dengan kaki

4. Pemain tidak boleh menendang bola saat masih di udara.

5. Dilarang menyandung atau menendang kaki.

6. Jika bola ditendang ke luar bendera samping, pemain yang menendang bola harus mengarahkan bola kembali ke arah tengah lapangan dari tempat bola melintasi garis antara bendera.

7. Jika bola ditendang di belakang garis gawang, tendangannya dilakukan dari garis yang sama oleh pemain dari tim yang gawangnya berada di sisi berlainan

8. Tidak ada pemain yang boleh lebih dekat dari enam langkah ke pemain yang melakukan kick-off.

9. Jika pemain berada di depan bola, dia langsung "keluar dari permainan" dan harus kembali ke bola secepat mungkin. Jika bola dioper oleh pemain dari timnya sendiri, dia tidak boleh menyentuh atau menendang bola atau bergerak maju sampai lawan menendang bola atau pemain dari timnya sendiri menyentuh bola pada jarak yang sama dengannya atau di depannya.

10. Lawan tidak boleh diserang oleh pemain yang “keluar dari permainan”, yaitu saat bola berada di belakangnya.

Sekilas, sudah ada kemiripan antara permainan dulu dan sekarang. Jika kita cermat, poin 9 dan 10 sekilas mirip dengan aturan offside.

Aturan di atas itulah yang kemudian menjadi alasan kenapa sepakbola dianggap sebagai olahraga dari Inggris. Tapi tidak hanya itu. Pada 1863, asosiasi sepak bola pertama di dunia juga didirikan di Freemanson's Tavern di Great Queen Street di London: Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA)--ketika itu masih terkait dengan Rugby Union, tapi tak lama kemudian, kedua permainan itu terpisah.

Alasan ketiga yang sangat penting mengapa orang Inggris yang dapat menyanyikan "Football is Coming Home" adalah fakta bahwa merekalah yang pertama kali menyebarkan sepakbola modern. Kita tahu, pada masanya, Inggris adalah negara maritim yang sangat kuat, dan dengan itulah mereka menyebarkan sepakbola ke seluruh dunia.

Di mana pun tempat singgah atau berlabuh, mereka akan mengumpulkan orang-orang dan mendirikan klub-klub sepakbola. Baik di Austria, baik di Italia, juga di negara-negara lainnya--termasuk ke negara-negara dunia ketiga.

Pelaut Inggris juga sudah memainkan sepakbola di pantai-pantai di Brasil pada 1874. Meskipun Charles Miller, keturunan imigran Inggris yang lahir di Sao Paolo, yang dianggap sebagai pelopor sepakbola di Negeri Samba itu setelah belajar di Inggris dan kembali sepuluh tahun kemudian dengan pengetahuan sepakbola yang diperoleh di Southampton.

Di bawah Miller juga pondasi awal klub-klub sepakbola di Amerika Selatan dibangun. Di mana klub-klub itu lahir dari rahim perusahan-perusahaan besar Inggris yang ada di sana, seperti Gas Company, London Bank, dan Sao Paolo Railway.

Pengaruh Inggris masih terlihat di sepak bola Amerika Selatan hingga saat ini. Kita bisa menemukan Corinthians di Brasil, Liverpool dan Wanderers di Uruguay, Everton dan Rangers di Chili, serta Newell's Old Boys dan River Plate di Argentina.

Begitulah bagaimana sepakbola dikenalkan dan akhirnya berkembang sedemikian rupa hingga menjadi olahraga paling populer di dunia.

Artikel Terkait