Find Us On Social Media :

Benarkah Nyai Roro Kidul Cuma Sosok Rekaan Panembahan Senopati?

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 7 Juli 2024 | 15:28 WIB

Banyak cerita dan kisah Nyai Roro Kidul ditulis dan dibeberkan orang. Sejak zaman dulu hingga kini mitosnya masih sering dikaji dan diteliti. Benar-benar adakah ratu cantik penguasa laut selatan itu?

Banyak cerita dan kisah Nyai Roro Kidul ditulis dan dibeberkan orang. Sejak zaman dulu hingga kini mitosnya masih sering dikaji dan diteliti. Benar-benar adakah ratu cantik penguasa laut selatan itu?

Penulis: B Soelist dibantu Djati Surendro, Majalah Intisari edisi November 1991

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Suatu ketika laut selatan Pulau Jawa oleng, menggelegak macam air panas di kuali. Kemilau air laut yang biru, mendadak keruh berbuih mendidih, terguncang gempa. Ikan-ikan berlompatan mati kepanasan.

Para jin, setan periperayangan, risau menyaksikan perubahan gejala aneh di segoro kidul (laut selatan), karena gemuruh taufan itu terasa panas-dingin tak menentu sampai menembus dasar laut diantar angin tujuh keliling.

Nyai Roro Kidul, ratu dedemit di dasar samudera, itu pun tersentak kaget. Selama ribuan tahun hidup, baru kali ini melihat perubahan alam yang aneh di istananya.

Apa gerangan yang terjadi? Segera Nyai Roro Kidul melesat ke luar dan berdiri di atas air laut memandang bumi. Dunia terang-benderang, tak ada apa-apa. Cuma di tepi laut itu memang ada seorang lelaki berdiri bersedekap mengheningkan cipta.

Diakah penyebabnya?

Nyai Roro Kidul terdiam sejenak. Diamat-amatinya lelaki yang berdiri semadi itu, dan betapa kaget setelah tahu dia adalah Panembahan Senopati. Tak salah, tak silap memang dia penyebab prahara laut selatan.

Gemuruh ombak laut panas semakin tak tertahankan, sampai menciptakan bergunung-gunung gelombang. Menyadari kesaktian Panembahan Senopati, Nyai Roro Kidul diiringi sekalian makhluk halus mendekat dan menyembah seraya memohon belas kasihan, agar sang panembahan menghentikan tapa brata-nya.