Find Us On Social Media :

Belanda Tak Sanggup Membendung Gempuran Tentara Jepang

By Afif Khoirul M, Kamis, 4 Juli 2024 | 07:30 WIB

Tentara Jepang saat mendarat di Pulau Kalimantan. Artikel ini akan mengupas alasan mengapa Jepang tampak begitu mudah memasuki kepulauan Indonesia secara merata.

Pada tanggal 5 Maret 1942, keputusan pahit bagi Belanda pun diambil. Bandung, yang sempat menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda, dikosongkan. Para pejabat tinggi Belanda beserta keluarga mereka mengungsi ke Australia.

"Keputusan ini semakin melemahkan semangat juang para pembela Hindia Belanda."

Tiga hari kemudian, tibalah tanggal 8 Maret 1942. Di Kalijati, Subang, Jawa Barat, Letnan Jenderal Hein ter Poorten, panglima tertinggi tentara Belanda di Hindia Belanda, dengan wajah muram, menandatangani dokumen penyerahan kepada Jenderal Hitoshi Imamura, komandan pasukan Jepang.

Upacara penyerahan yang singkat itu menandai berakhirnya kekuasaan Belanda di Nusantara.

Namun, cerita ini tak berhenti sampai di situ. Penyerahan Hindia Belanda ini memiliki dimensi politik yang rumit. Bagi Jepang, kemenangan ini menjadi batu loncatan untuk menguasai sumber daya alam di Asia Tenggara, khususnya minyak bumi.

Sementara bagi Belanda, kekalahan ini menjadi aib yang mendalam, mengingat Hindia Belanda selama ini dianggap sebagai "permata mahkota" di wilayah jajahannya.

Bagi rakyat Indonesia, peristiwa ini menjadi titik balik yang tak terduga. Kekecewaan terhadap Belanda yang dianggap tak becus menghadapi Jepang bercampur dengan perasaan was-was terhadap penjajah baru.

Namun, di sisi lain, propaganda Jepang yang menjanjikan "Asia untuk orang Asia" memunculkan setitik harapan bagi pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Penyerahan Hindia Belanda kepada Jepang bukanlah sekadar peristiwa di medan perang. Ini adalah drama politik, pertempuran ideologi, dan perjuangan rakyat yang tak pernah padam.

Kisah ini menjadi pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia, bahwa kemerdekaan harus diperjuangkan dengan segenap jiwa dan raga, tak peduli siapapun penjajahnya.

Baca Juga: Timnas Hindia Belanda Pernah Berlaga di Piala Dunia Bawa Orang Pribumi

Dampak Penyerahan