Find Us On Social Media :

Sejarah Kebun Raya Bogor Tak Mungkin Dilepaskan Dari Orang Inggris Ini

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 30 Juni 2024 | 11:22 WIB

Sejarah Kebun Raya Bogor bagaimanapun juga tak bisa dilepaskan dari sosok Thomas Raffles, gubernur jenderal Hindia-Belanda di masa pendudukan Inggris.

Kebun Raya Bogor dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van der Capellen (1816-1826). Pemerintahan Raffles di Indonesia berakhir seiring jatuhnya Napoleon pada 1816.

Saat Belanda kembali berkuasa di Indonesia, seorang ahli biologi bernama Abner mengungkap keinginannya kepada Gubernur Jenderal Van der Capellen, untuk membangun kebun tumbuhan yang berguna sebagai tempat pendidikan guru sekaligus koleksi tumbuhan bagi pengembangan kebun yang lain.

Pada 18 Mei 1817, Kebun Raya Bogor didirikan dengan nama ’s Lands Plantentuin te Buitenzorg. Pelaksanaannya dipimpin oleh Reinwardt, dengan dibantu oleh James Hooper dan W. Kent. Sejak saat itu, tanaman dan benih dari berbagai wilayah di Nusantara dikumpulkan di Kebun Raya Bogor.

Setelah Reinwardt kembali ke Belanda pada 1822, pembangunan Kebun Raya Bogor sempat terhenti karena kekurangan dana. Pada sekitar 1831, seorang ahli kebun istana Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch bernama Johannes Elias Teysmann melanjutkan kembali pembangunan Kebun Raya Bogor.

Dengan dibantu Justus Karl Hasskarl, Teysmann berhasil membawa ribuan spesies tumbuhan ke Kebun Raya Bogor dari berbagai negara. Oleh karena itu, untuk menghormati jasanya, di Kebun Raya Bogor dibangun tugu peringatan di Taman Teysmann. Kini, Kebun Raya Bogor memiliki lebih dari 13.000 jenis pohon dan tumbuhan.

Penting untuk sains

Menurut laman resmi UNESCO, sebagaimana dilansir NG Indonesia, sejarah Kebun Raya Bogor menunjukkan kebun botani ini mewarisi nilai-nilai universal yang luar biasa.

Nilai kekayaan warisan Kebun Raya Bogor tidak hanya variasi jenis tanamannya saja melainkan juga bentang lahan, bangunan bersejarah, artefak, ilmu botani, alam dan lingkungan yang terjaga dari generasi ke generasi selama lebih dari 200 tahun.

Kebun Raya Bogor memiliki luas mencapai 87 hektar dengan 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Sejarah Kebun Raya Bogor menjadi identitas bangsa serta memberikan kontribusi pembangunan ekonomi global. Reputasi sejarahnya melahirkan banyak lembaga penelitian dan menjadi pusat penelitian biologi tropis kelas dunia.

Penemuan-penemuan ilmiah bidang botani yang dihasilkan dari pusat penelitian botani tropis Kebun Raya Bogor berkontribusi pada kesejahteraan umat manusia. Sebut saja penelitian tanaman domestik berbagai tanaman ekspor.

Inovasi dalam bidang ekonomi menghasilkan peningkatan kekayaan pemerintah Belanda kala itu melalui agroindustri spesies yang eksotis kopi, teh, kina, tembakau, dan masih banyak lagi.

Dalam catatan sejarah perkembangan Kebun Raya Bogor yang dikutip dari laman kebunraya, pada mulanya kebun ini hanya digunakan sebagai kebun percobaan tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan di Hindia Belanda.