Find Us On Social Media :

Sejarah Kebun Raya Bogor Tak Mungkin Dilepaskan Dari Orang Inggris Ini

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 30 Juni 2024 | 11:22 WIB

Sejarah Kebun Raya Bogor bagaimanapun juga tak bisa dilepaskan dari sosok Thomas Raffles, gubernur jenderal Hindia-Belanda di masa pendudukan Inggris.

Barangkali masih banyak yang bertanya-tanya, siapa sosok yang merintis pembangunan Kebun Raya Bogor? Inilah sejarah Kebun Raya Bogor di mana di dalamnya Istana Bogor berada.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Kebun Raya Bogor (KRB) atau kebun botani Bogor merupakan wadah konservasi ex-situ yang melakukan usaha koleksi, pemeliharaan, dan penangkaran berbagai jenis tumbuhan dalam rangka membentuk dan mengembangkan habitat baru.

Begitu tulis situs resmi LIPI, sebagaimana dilansir Kompas.com.

Bisa dibilang, KRB adalah nenek moyang kebun botani di Indonesia. Jika melihat sejarahnya, pembangunan Kebun Raya Bogor dirintis oleh Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada masa Inggris (1811-1816). Tapi Kebun Raya Bogor baru didirikan setelah Raffles tidak lagi bertugas di Hindia Belanda.

Awalnya, Kebun Raya Bogor adalah bagian dari hutan buatan yang diduga telah eksis sejak pemerintahan Prabu Siliwangi (1474-1513) dari Kerajaan Sunda Pajajaran. Hutan buatan atau disebut samida, ditujukan untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan sebagai tempat memelihara benih-benih kayu yang langka.

Sejak itu hingga masa penjajahan Belanda, hutan ini dibiarkan. Saat Indonesia jatuh ke tangan Inggris pada 1811, Thomas Stamford Raffles ditunjuk sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Raffles, yang mendiami Istana Bogor, diketahui memiliki minat besar dalam bidang botani.

Dia pun tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Impiannya itu diwujudkan oleh ahli botani bernama W. Kent. Sesuai keinginan Raffles, halaman Istana Bogor disulap menjadi taman bergaya Inggris klasik.

Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang. Di sini, Raffles juga sempat membangun monumen untuk istrinya yang meninggal pada 1814, yang kini dikenal sebagai Tugu Lady Raffles.