Find Us On Social Media :

Kisah Indonesia Tantang Negara-Negara Adidaya Barat Berperang di Negeri Jiran

By Afif Khoirul M, Jumat, 7 Juni 2024 | 14:36 WIB

Indonesia pernah tantang negara-negara Barat hingga nyaris berperang di Malaysia.

Situasi militer di Kalimantan pada waktu itu terdiri dari serangkaian pangkalan yang melindungi pusat-pusat penduduk dari serangan. Pada tahun 1965, pemerintah Inggris memberikan izin untuk tindakan yang lebih agresif, dan pasukan keamanan mulai melakukan operasi lintas batas untuk mengumpulkan intelijen dan memaksa Indonesia bertahan di wilayah mereka sendiri.

Karena tidak yakin akan serangan Persemakmuran selanjutnya, Indonesia meningkatkan pertahanan mereka dan mengurangi operasi ofensif.

Batalyon Australia pertama, 3 RAR, tiba di Kalimantan pada Maret 1965 dan bertugas di Sarawak hingga akhir Juli. Selama periode ini, mereka melakukan operasi ekstensif dan terlibat dalam beberapa pertempuran besar dengan pasukan Indonesia.

Pengganti mereka, Brigade ke-28, 4 RAR, juga bertugas di Sarawak dari April hingga Agustus 1966. Meskipun kurang aktif, Brigade ke-28 juga terlibat dalam pertempuran di perbatasan.

Dua batalyon infanteri, dua skuadron Dinas Udara Khusus, satu pasukan Sinyal Kerajaan Australia, beberapa baterai artileri, dan rombongan Insinyur Kerajaan Australia juga terlibat dalam konflik ini. Kapal-kapal Angkatan Laut Kerajaan Australia dan beberapa skuadron RAAF juga berpartisipasi.

Negosiasi antara Indonesia dan Malaysia akhirnya mengakhiri konflik, dengan penandatanganan perjanjian damai di Bangkok pada Agustus 1966. Dua puluh tiga warga Australia meninggal selama Konfrontasi, dengan tujuh di antaranya dalam operasi, dan delapan lainnya terluka.

Karena sifat rahasia dari operasi lintas batas, Konfrontasi ini tidak banyak mendapat perhatian dari media Australia.

 Saat ini Intisari hadir di WhatsApp Channel, ikuti kami di sini

Dapatkan artikel teupdate dari Intisari-Online.com di Google News