Find Us On Social Media :

Film Panas dan Operasi Militer Upaya Gagal CIA Lengserkan Soekarno

By Afif Khoirul M, Jumat, 31 Mei 2024 | 15:15 WIB

CIA melakukan sejumlah operai melengserkan Presiden Soekarno termasuk dengan propaganda film panas dan operasi militer rahasia.

Intisari-online.com - Sosok Soekarno yang dianggap sebagai pemimpin kharismatik memicu ketakutan orang-orang Barat.

Kecerdikan Soekarno yang tidak memilih antara negara adidaya yang bermusuhan, memunculkan kecurigaan pihak Amerika hingga operasi rahasia dilakukan CIA.

Adalah Allen Dulles Direktur CIA, dan saudaranya John Dulles, Menteri Luar Negeri AS memainkan peran penting dalam operasi ini.

________________________________________________________________

Pada 1 Agustus 1957, rencana penggulingan Soekarno mulai dilakukan oleh CIA dengan melakukan sejumlah upaya.

Pertama, CIA memutuskan untuk menghasut pemberontakan di dua pulau besar Sumatera dan Sulawesi, yang waktu itu tidak dikontrol dengan ketat oleh pemerintah.

Pesawat mata-mata U-2, dan kapal-kapal yang membawa senjata tiba di pelabuhan bersama tim tentara bayaran.

Pada saat yang sama CIA juga memproduksi film porno, dengan tokoh utamanya diperankan oleh seorang aktor yang mirip dengan Presiden Soekarno.

Namun, film tersebut tak memberikan kesan khusus bagi masyarakat Indonesia, penyebabnya karena sebagian besar penduduk Indonesia tidak tahu di mana bisa menyaksikan "mahakarya" sinematik buatan negeri Paman Sam tersebut.

Meski demikian, elit politik Amerika sangat tertarik dengan film ini.

Puas dengan karya sinematografer dan kinerja para aktornya, AS menaikkan anggaran untuk CIA hingga 350 juta dollar AS.

Baca Juga: Kecerdikan Soekarno Perdaya Dua Negara Adidaya, Dicap CIA Berbahaya

Sayangnya lagi-lagi film tetaplah sebuah film, persoalan politik besar harus diselesaikan dengan senjata.

Alhasil, 10 Februari 1958, CIA melakukan operasi dengan melakukan suap pada tentara Indonesia.

Mereka diperintahkan menduduki stasiun radio di Padang, dan meminta seolah Presiden Soekarno melarang Komunis.

Namun, kudeta tersebut gagal dilakukan!

Pasukan Angkatan Laut Indonesia yang setia pada Si Bung Besar, memblokade pantai Sumatera dan Sulawesi, lalu mengebom pangkalan pemberontak

Selanjutnya, satuan militer Indonesia yang setia dengan Soekarno mendarat di kedua pulau dengan hasil sebagian pemberontak menyerah dan sisanya melarikan diri ke hutan.

Dulles tak menyangka skenarionya gagal total, dan menawarkan pengiriman pasukan Amerika untuk membantu melakukan operasi.

Namun, Pentagon menolak permintaan untuk melawan tentara Indonesia.

Faktanya, meski memiliki kesetiaan kepada Soekarno, militer Indonesia memiliki ideologi Anti-Komunis yang kuat.

Pasalnya, konfrontasi langsung dengan Amerika secara tidak langsung bisa mengalihkan simpati para jenderal Indonesia ke Uni Soviet.

Baca Juga: Potensi Terbesar Blok Ambalat yang Pemicu Perebutan Sengit Indonesia-Malaysia 

Allen Dulles mengancam presiden Eisenhower bahwa Indonesia akan "dikomunisasi". Hingga menuntut intervensi militer.

Namun di bawah pengaruh pejabat militer yang lebih moderat, Presiden Eisenhower menyatakan menghormati urusan dalam negeri Indonesia.

Sementara itu, Soekarno memperlihatkan senjata Amerika yang dirampas dan mengumumkan intervensi rahasia Amerika.

Namun, CIA yang gelap mata tidak berpikir untuk mengakhiri operasi tersebut.

CIA mengirim armada pembom B-26 dan Allen Dulles memutuskan untuk menggunakannya melawan Soekarno.

B-26 tidak hanya memberikan senjata dan amunisi kepada pemberontak tetapi juga mengebom pulau Sulawesi.

Selama serangan udara, Amerika menderita kerugian pertama mereka.

Sebuah B-26 ditembak jatuh, seluruh awaknya tewas.

Namun, hal itu tidak menghentikan CIA. Pengeboman terus berlanjut!

Di Indonesia, sentimen anti-Amerika mulai meningkat pesat. Bahkan pendukung Dulles yang paling setia pun menuntut diakhirinya kampanye tersebut.

Sementara itu, tentara Indonesia menangkap pilot pesawat CIA ke-11 yang ditembak jatuh.

Ia adalah Allen Pope, seorang kulit putih Amerika, seorang veteran yang berpartisipasi dalam beberapa operasi rahasia CIA.

Ketika Pope digeledah, satu set dokumen lengkap ditemukan, termasuk lisensi pilot, misi dari delapan penerbangan sebelumnya, instruksi rahasia CIA dan kartu keanggotaan klub pangkalan angkatan udara.

Hal ini merupakan pukulan telak bagi CIA sehingga memaksa organisasi tersebut memerintahkan seluruh mata-matanya di Indonesia untuk segera menghentikan operasi tersebut.

*