Find Us On Social Media :

Uraikan Mengenai Bentuk-bentuk Akulturasi Kebudayaan Islam Dengan Kebudayaan Yang Sudah Ada Di Nusantara

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 25 Mei 2024 | 15:17 WIB

Artikel ini akan uraikan mengenai bentuk-bentuk akulturasi kebudayaan Islam dengan kebudayaan yang sudah ada di nusantara.

Perkembangan budaya Islam tidak menggantikan atau memusnahkan kebudayaan yang sudah ada di Indonesia.

Karena kebudayaan yang berkembang di nusantara sudah begitu kuat di lingkungan masyarakat.

Sehingga terjadi akuturasi antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan yang sudah ada.

Hasil proses akulturasi antara kebudayaan masa pra-Islam dengan masa Islam masuk berbentuk fisik kebendaan (seni bangunan, seni ukir atau pahat dan karya sastra) serta pola hidup dan kebudayaan non fisik.

Bentuk lain akulturasi kebudayaan pra-Islam dan kebudayaan Islam adalah upacara kelahiran, perkawinan, kematian, selamatan pada waktu tertentu berbentuk kenduri pada masyarakat Jawa.

Misal selamatan (kenduri) 10 Muharam untuk memeringati Hasan-Husen (putra Ali bin Abu Thalib), Maulid Nabi (untuk memeringati kelahiran Nabi Muhammad), dan Ruwahan (Nyadran) untuk menghormati para leluhur atau sanak keluarga yang sudah meninggal.

Contoh akulturasi budaya Islam dan Indonesia

Ada beberapa contoh bentuk akulturasi budaya Islam dengan budaya Indonesia:

- Seni bangunan

Seni dan arsitektur bangunan Islam di Indonesia sangat unik, menarik dan akulturatif.

Seni bangunan yang menonjol di zaman perkembangan Islam di Indonesia adalah masjid, menara dan makam.

Seni bangunan Islam yang menonjol adalah masjid yang berfungsi utama sebagai tempat beribadah.