Pada Januari 1998, Soeharto mengumumkan rancangan anggaran negara yang absurd.
Karena memasukan asumsi nilai tukar rupiah yang berlaku enam bulan sebelumnya.
Muncul demonstrasi
Demontrasi besar-besarnya terjadi akibat dampak dari kondisi bangsa Indonesia.
Pada Mei 1998 demonstrasi yang digerakkan oleh mahasiswa sudah turun ke jalan-jalan.
Mereka menuntut perbaikan ekonomi dan reformasi total.
Demontransi semakin marak dan meluas hingga berlangsung di daerah-daerah.
Pada 12 Mei, empat mahasiswa tertembak saat demonstrasi di depan Universitas Trisakti.
Peristiwa tersebut merupakan titik balik dengan demontrasi yang semakin marak.
Demonstrasi yang terjadi berujung dengan kerusuhan masal.
Terjadi pembakaran dan penjarahan
Suharto kemudian mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, tiga bulan setelah MPR melantiknya untuk masa bakti ketujuh.