Find Us On Social Media :

Untuk Melakukan Indoktrinasi Terhadap Rakyat, Tindakan Orde Baru Di Antaranya Sebagai Berikut

By Afif Khoirul M, Kamis, 23 Mei 2024 | 12:20 WIB

Ilustrasi - Untuk melakukan indoktrinasi terhadap rakyat, tindakan orde baru diantaranya adalah sebagai berikut.

Intisari-online.com - Orde Baru, periode pemerintahan di Indonesia yang berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998, dikenal dengan berbagai kebijakannya yang otoriter, termasuk dalam hal penyebaran informasi dan ideologi.

Untuk mencapai tujuannya, Orde Baru melakukan berbagai tindakan indoktrinasi terhadap rakyat, di antaranya:

Untuk melakukan indoktrinasi terhadap rakyat, tindakan orde baru diantaranya adalah:

1. Penataran P4 (Pedoman, Penghayatan, dan Pengamalan Pancasila)

Penataran P4 merupakan program wajib bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mempelajari dan memahami Pancasila, dasar negara Indonesia.

Program ini diajarkan melalui ceramah, diskusi, dan latihan, dengan tujuan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam diri rakyat dan menyamakan persepsi mereka tentang ideologi negara.

2. Pelajaran Moral Pancasila ( PMP ) di Sekolah

MPMP (Moral Pancasila dan Budi Pekerti) merupakan mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah di Indonesia pada masa Orde Baru.

Mata pelajaran ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral Pancasila kepada para siswa sejak usia dini.

3. Media Massa yang Dikontrol Pemerintah

Orde Baru mengontrol media massa dengan ketat, sehingga informasi yang disampaikan kepada rakyat disaring dan diawasi.

Baca Juga: Bagaimana Masa Perjuangan Perlawanan Rakyat Maluku, Melawan Penjajah Belanda?

Media massa hanya boleh memuat berita yang sesuai dengan kepentingan pemerintah dan tidak boleh mengkritik pemerintah.

4. Organisasi Massa yang Didukung Pemerintah

Orde Baru mendirikan dan mendukung berbagai organisasi massa yang bertujuan untuk menyebarkan ideologi pemerintah dan mengendalikan rakyat.

Organisasi-organisasi ini sering kali digunakan untuk mengintimidasi dan menekan orang-orang yang dianggap tidak sejalan dengan pemerintah.

5. Pembatasan Kebebasan Berekspresi

Orde Baru membatasi kebebasan berekspresi, termasuk kebebasan pers dan kebebasan berbicara.

Orang-orang yang dianggap kritis terhadap pemerintah dapat dihukum, ditahan, atau bahkan dibunuh.

6. Pengkultusan Pemimpin

Orde Baru mengkultuskan pemimpinnya, Soeharto, dengan cara menyebarkan propaganda dan citra positif tentangnya.

Rakyat didorong untuk memuja dan mematuhi Soeharto sebagai pemimpin yang tak tergantikan.

Tindakan-tindakan indoktrinasi ini dilakukan secara sistematis dan masif oleh Orde Baru selama lebih dari 30 tahun.

Baca Juga: Menelusuri Jejak Ulama Gresik dalam Sejarah Kerajaan Ternate dan Tidore

Hal ini berdampak besar pada cara berpikir dan berperilaku rakyat Indonesia, dan masih terasa hingga saat ini.

Perlu dicatat bahwa meskipun Orde Baru melakukan berbagai tindakan indoktrinasi, namun tidak semua rakyat Indonesia terpengaruh olehnya.

Masih banyak orang yang berani menentang pemerintah dan memperjuangkan demokrasi.

Penting untuk mempelajari sejarah Orde Baru dan memahami bagaimana tindakan-tindakan indoktrinasinya dilakukan.

Dengan demikian, kita dapat belajar dari masa lalu dan mencegah hal serupa terulang kembali di masa depan.

Demikianlah, tindakan untuk melakukan indoktrinasi terhadap rakyat, tindakan orde baru diantaranya.