Find Us On Social Media :

Ini Penjelasan Hubungan Antara Kesultanan Demak dan Majapahit

By Afif Khoirul M, Senin, 13 Mei 2024 | 14:15 WIB

Ilustrasi - Berikut adalah beberapa poin penting yang menjelaskan hubungan antara kesultanan Demak dan Majapahit tersebut.

Intisari-online.com - Kesultanan Demak dan Majapahit memiliki hubungan yang kompleks dan saling berkaitan erat dalam sejarah Jawa.

Berikut adalah beberapa poin penting yang menjelaskan hubungan antara kesultanan Demak dan Majapahit tersebut:

1. Awal Mula Hubungan:

Demak awalnya merupakan bagian dari wilayah Majapahit, tepatnya sebagai kadipaten dengan pemimpinnya yang disebut Adipati.

Demak mulai menunjukkan kekuatannya pada masa pemerintahan Brawijaya V (1478-1527 M) dengan pemimpinnya Raden Patah.

Raden Patah merupakan keturunan Raja Majapahit, Brawijaya V, dan Putri Champa.

2. Perebutan Kekuasaan:

Demak mulai menunjukkan perlawanan terhadap Majapahit yang melemah di akhir masa pemerintahannya.

Perebutan kekuasaan terjadi di antara Raden Patah dan keturunan Brawijaya V lainnya, yaitu Girindrawardhana.

Perang Paregreg (1498-1527 M) menjadi puncak perebutan kekuasaan ini, yang dimenangkan oleh Demak.

3. Demak sebagai Penerus Majapahit:

Baca Juga: Setelah Malaka Jatuh ke Tangan Portugis 1511 M Ini Dampak Pergeseran Jalur Perdagangan Laut 

Setelah Perang Paregreg, Demak menggantikan Majapahit sebagai kerajaan Islam terkuat di Jawa.

Demak mengambil alih beberapa wilayah Majapahit dan mengadopsi beberapa tradisi dan budaya Majapahit.

Beberapa peninggalan Majapahit, seperti Wali Songo, juga berperan penting dalam perkembangan Kesultanan Demak.

4. Perbedaan Pandangan:

Meskipun Demak dianggap sebagai penerus Majapahit, terdapat perbedaan pandangan dalam hal agama dan politik.

Demak lebih fokus pada penyebaran agama Islam, sedangkan Majapahit bersifat Hindu-Buddha.

Demak juga menerapkan sistem pemerintahan yang lebih sentralistik dibandingkan Majapahit.

5. Warisan Budaya:

Kesultanan Demak mewarisi banyak budaya dan tradisi Majapahit, seperti seni arsitektur, seni tari, dan wayang.

Bahasa Jawa dan aksara Jawa yang digunakan di Demak juga merupakan warisan dari Majapahit.

Beberapa peninggalan Majapahit, seperti Masjid Agung Demak, masih berdiri kokoh hingga saat ini.

Baca Juga: Sejarah Kesultanan Malaka, Kerajaan Maritim Paling Sukses di Asia Tenggara

Kesimpulan:

Hubungan antara Kesultanan Demak dan Majapahit dapat dilihat sebagai proses transisi dan transformasi kerajaan di Jawa.

Demak, dengan kekuatan dan pengaruh Islamnya, berhasil menggantikan Majapahit dan menjadi kerajaan Islam terkuat di Jawa.

Meskipun terdapat perbedaan dalam hal agama dan politik, Demak tetap mewarisi banyak budaya dan tradisi Majapahit yang masih dilestarikan hingga saat ini.

Demikian, adalah beberapa poin penting yang menjelaskan hubungan antara kesultanan Demak dan Majapahit tersebut.