Find Us On Social Media :

Mengapa Dibentuk Pemerintahan Militer di Sumatera, Jawa, dan Juga Indonesia Bagian Timur?

By Ade S, Minggu, 28 April 2024 | 18:03 WIB

Pendaratan tentara Jepang di Jawa. Artikel ini akan menjelaskan alasan mengapa dibentuk pemerintahan militer di Sumatera, Jawa, dan juga Indonesia bagian Timur.

Intisari-Online.com - Jepang menduduki Indonesia selama 3,5 tahun, dari tahun 1942 hingga 1945.

Dalam masa pendudukan tersebut, Jepang membagi wilayah Indonesia menjadi tiga wilayah pemerintahan militer, yaitu Sumatera, Jawa dan Madura, dan Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.

Pembagian wilayah ini menimbulkan pertanyaan, mengapa dibentuk pemerintahan militer di Sumatera, Jawa, dan juga Indonesia bagian Timur?

Artikel ini akan mengupas alasan di balik kebijakan Jepang tersebut.

Alasan-alasan ini tidak terlepas dari keterlibatan Jepang dalam Perang Pasifik dan perbedaan kepentingan mereka di tiap-tiap daerah Nusantara, baik dari segi militer, politik, maupun ekonomi.

Tiga Wilayah Pemerintahan Militer

Jepang melangkahkan kakinya ke Indonesia pada pertengahan 1942, mengusir Belanda yang telah lama bercokol.

Masa pendudukan Jepang berlangsung selama 3,5 tahun, hingga tahun 1945.

Dalam kurun waktu tersebut, Jepang membagi bekas jajahan Hindia Belanda menjadi tiga wilayah pemerintahan militer.

Melansir Kompas.com, pembagian wilayah ini meliputi:

Baca Juga: Setelah Berkuasa Jepang Membagi Indonesia Menjadi 3 Wilayah Pemerintahan Militer

* Sumatera: Di bawah kekuasaan Tentara ke-25 (Tomi Shudan) dengan pusat pemerintahan di Bukittinggi.

* Jawa dan Madura: Dikendalikan oleh Tentara ke-16 (Asamu Shudan) yang berpusat di Jakarta. Kekuatannya diperkuat dengan Angkatan Laut (Dai ni Nankenkantai).

* Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku: Dipimpin oleh Angkatan Laut, yaitu Armada Selatan Kedua, dengan markas di Makassar.

Alasan Dibalik Pembagian Wilayah

Pembagian ini bukan tanpa alasan. Saat itu, Jepang tengah terlibat dalam Perang Pasifik.

Untuk memperkuat pertahanan dan kemiliteran, mereka melibatkan penduduk di daerah pendudukan.

Perbedaan kepentingan di tiap daerah Nusantara, baik dari segi militer, politik, maupun ekonomi, menjadi alasan utama Jepang membagi wilayah Indonesia.

* Sumatera, pulau yang kaya sumber daya alam, diawasi oleh Angkatan Darat. Alasannya, karena pulau ini menyatu dalam daratan, memudahkan pemantauan oleh pasukan darat.

* Jawa dan Madura diawasi oleh Angkatan Darat dan dibantu Angkatan Laut. Hal ini dikarenakan wilayah ini padat penduduk dan strategis secara ekonomi.

* Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku diawasi langsung oleh Angkatan Laut. Pulau-pulau di wilayah ini terpisahkan oleh lautan, sehingga lebih mudah diawasi oleh pasukan laut.

Selain itu, pembagian wilayah ini juga memiliki dua tujuan utama: pertahanan dan pendukung.

Baca Juga: Myanmar Memanas, Tak Ingin Pemerintahan Militer Berkuasa Demonstrasi Lawan Militer pun Berlanjut

* Pertahanan: Pasukan Indonesia diharapkan dapat melindungi Jepang dari serangan tiba-tiba saat mereka sedang berperang melawan Sekutu di Perang Pasifik.

* Pendukung: Wilayah Indonesia dimanfaatkan sumber daya alamnya, terutama minyak bumi, untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang.

Pembagian wilayah ini juga memiliki tujuan tersembunyi lainnya, yaitu untuk mengontrol para tokoh nasionalis yang tidak kooperatif dengan Jepang, seperti Sutan Sjahrir.

Pembagian wilayah Indonesia oleh Jepang merupakan strategi mereka untuk memperkuat cengkeraman di wilayah pendudukan.

Dengan memahami alasan di balik kebijakan ini, kita dapat mempelajari bagaimana Jepang mengeksploitasi Indonesia selama Perang Dunia II.

Memahami sejarah ini penting untuk memahami bagaimana Indonesia bangkit dari penjajahan dan menjadi negara yang merdeka dan berdaulat.

Semoga artikel ini telah menjawab pertanyaan "mengapa dibentuk pemerintahan militer di Sumatera, Jawa, dan juga Indonesia bagian Timur".

Baca Juga: Mengapa Jepang Membentuk Pemerintahan Militer di Tiga Kawasan?