Letaknya di garis katulistiwa dan di antara benua Asia dan Australia memungkinkan terjadinya perubahan arah angin yang teratur.
Kapal-kapal yang mengarungi lautan memanfaatkan angin muson ini untuk melanjutkan perjalanan niaga mereka atau kembali ke negeri asal.
3) Pusat Pertemuan Berbagai Komoditas Perdagangan
Selat Malaka menjadi persimpangan berbagai peradaban, sehingga tak heran bila di sini tercipta pasar internasional yang ramai.
Berbagai komoditas perdagangan, seperti rempah-rempah, tekstil, air mawar, keramik, porselen, kain sutra, lilin, gaharu, dan masih banyak lagi, diperjualbelikan di pelabuhan-pelabuhan sepanjang selat ini.
Sebagai kesimpulan, faktor geografis, perubahan arah angin, dan keragaman komoditas perdagangan menjadi kunci utama yang menjawab pertanyaan mengapa Selat Malaka menjadi ramai perdagangan dan menjadi tempat yang strategis untuk perdagangan.
Keterkaitan antar faktor ini menjadikan Selat Malaka sebagai jalur penting bagi perdagangan internasional dan terus berkontribusi dalam memajukan ekonomi global.