Bagaimana Kehidupan Ekonomi Kerajaan Samudera Pasai, yang Pernah Menjadi Pusat Perdagangan di Selat Malaka

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Berikut ini kehidupan ekonomi kerajaan Samudera Pasai.
Ilustrasi - Berikut ini kehidupan ekonomi kerajaan Samudera Pasai.

Intisari-online.com - Kerajaan Samudera Pasai, yang terletak di pesisir utara Sumatera, terkenal sebagai pusat perdagangan maritim yang makmur pada abad ke-13 hingga ke-16.

Kehidupan ekonomi kerajaan ini sangat bergantung pada perdagangan, dan menjadikannya salah satu kerajaan terkaya di Nusantara pada masanya.

Berikut ini kehidupan ekonomi kerajaan Samudera Pasai.

Letak Strategis dan Jalur Perdagangan

Keberhasilan ekonomi Samudera Pasai didorong oleh beberapa faktor, salah satunya adalah letaknya yang strategis.

Kerajaan ini berada di jalur perdagangan maritim utama yang menghubungkan antara Timur Tengah, India, Tiongkok, dan Asia Tenggara.

Hal ini membuat Samudera Pasai menjadi tempat persinggahan yang ideal bagi para pedagang dari berbagai penjuru dunia.

Komoditas Perdagangan

Samudera Pasai terkenal sebagai penghasil dan pengekspor berbagai komoditas berharga, seperti:

Lada: Merupakan komoditas utama yang diekspor dari Samudera Pasai.

Permintaan lada yang tinggi dari Eropa dan Timur Tengah membuat kerajaan ini mendapatkan keuntungan besar.

Kapur barus: Diperoleh dari pohon kapur barus di Pulau Simeulue dan Pulau Nias.

Baca Juga: Penjelasan Hukum Positif Belanda yang Ditetapkan Pula di Hindia Belanda dengan Asas Konkordansi

Kapur barus digunakan sebagai bahan baku obat-obatan, kosmetik, dan upacara keagamaan.

Emas: Ditemukan di beberapa daerah di Sumatera dan diperdagangkan dalam bentuk batangan maupun perhiasan.

Gading: Diperoleh dari gajah yang hidup di hutan-hutan Sumatera.

Gading digunakan untuk membuat berbagai macam kerajinan tangan yang bernilai tinggi.

Sutra: Diimpor dari Tiongkok dan India, dan kemudian dijual kembali ke pedagang dari berbagai negara.

Rempah-rempah: Berbagai jenis rempah-rempah, seperti cengkeh, pala, dan kayu manis, juga diperdagangkan di Samudera Pasai.

Mata Uang dan Sistem Perdagangan

Kerajaan Samudera Pasai memiliki mata uang sendiri, yaitu dirham emas.

Dirham ini digunakan untuk transaksi perdagangan domestik dan internasional.

Selain itu, sistem barter juga masih digunakan dalam perdagangan lokal.

Pedagang-pedagang dari berbagai negara mendirikan komunitas mereka sendiri di Samudera Pasai.

Baca Juga: Sejarah Singkat RA Kartini: Dipingit Sejak 12 Tahun, Gagal Sekolah Ke Belanda, Hingga Jadi Istri Keempat Bupati Rembang

Komunitas-komunitas ini memiliki peran penting dalam mengatur dan memfasilitasi perdagangan.

Pengaruh Ekonomi

Kehidupan ekonomi yang makmur di Samudera Pasai membawa banyak manfaat bagi kerajaan.

Kerajaan ini memiliki pendapatan yang besar dari perdagangan, yang digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur, memperkuat militer, dan memajukan kebudayaan.

Samudera Pasai juga menjadi pusat penyebaran agama Islam di Nusantara.

Banyak pedagang Muslim yang datang ke Samudera Pasai dan menyebarkan agama Islam kepada penduduk lokal.

Kesimpulan

Kehidupan ekonomi Kerajaan Samudera Pasai sangatlah dinamis dan makmur.

Keberhasilan ekonomi kerajaan ini didorong oleh letaknya yang strategis, komoditas perdagangan yang berharga, dan sistem perdagangan yang efisien.

Kehidupan ekonomi Samudera Pasai memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan kerajaan dan penyebaran agama Islam di Nusantara.

Demikian ini kehidupan ekonomi kerajaan Samudera Pasai.

Artikel Terkait