Penulis
Intisari-online.com -Gunung Ruang, yang terletak di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, kembali meletus pada Selasa, 16 April 2024 pukul 21.45 WITA.
Letusan ini melontarkan kolom abu vulkanik setinggi 2.000 meter ke udara dan hujan abu vulkanik di sekitarnya.
Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi: Bandara ini ditutup karena tebalnya abu vulkanik di udara, sehingga membahayakan penerbangan.
Pengungsian warga: Ribuan warga di sekitar gunung dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Gangguan aktivitas: Aktivitas pertanian, perikanan, dan pariwisata di sekitar gunung terganggu.
Saat ini, Gunung Ruang masih berstatus Awas (level IV).
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas terkait.
Meski letusan gunung adalah bentuk bencana alam yang membahayakan manusia ada beberapa dampak positif dan negatif dari letusa gunung, berikut di antaranya.
Dampak dari Terjadinya Erupsi Gunung Berapi
Baca Juga: Gunung Ruang Erupsi, Ini Arti Siaga Saat Gunung Meletus
Dampak ini dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu dampak positif dan dampak negatif.
Dampak Positif Erupsi Gunung Berapi:
Kesuburan tanah: Abu vulkanik yang dihasilkan dari erupsi gunung berapi mengandung banyak mineral yang dapat menyuburkan tanah.
Hal ini dapat meningkatkan hasil panen tanaman di sekitar gunung berapi.
Sumber daya alam: Material vulkanik seperti batu apung dan pasir vulkanik dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
Selain itu, gas beracun dari gunung berapi dapat diolah menjadi sumber energi panas bumi.
Objek wisata: Keindahan alam di sekitar gunung berapi, seperti kawah dan pemandian air panas, dapat menjadi objek wisata yang menarik bagi wisatawan.
Dampak Negatif Erupsi Gunung Berapi:
Bencana alam: Erupsi gunung berapi dapat memicu berbagai bencana alam seperti awan panas, aliran lava, banjir lahar, dan gempa bumi.
Bencana alam ini dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur, hilangnya nyawa manusia, dan kerugian ekonomi.
Gangguan kesehatan: Abu vulkanik dan gas beracun yang dilepaskan saat erupsi gunung berapi dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan keracunan.
Kerusakan lingkungan: Erupsi gunung berapi dapat merusak hutan, lahan pertanian, dan ekosistem lainnya.
Hal ini dapat berakibat pada hilangnya keanekaragaman hayati dan perubahan iklim mikro.
Mitigasi Dampak Erupsi Gunung Berapi:
Pemantauan gunung berapi: Pemantauan aktivitas gunung berapi secara terus menerus dapat membantu dalam memprediksi potensi erupsi dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat.
Perencanaan dan persiapan: Pemerintah dan masyarakat perlu memiliki rencana dan persiapan yang matang untuk menghadapi erupsi gunung berapi.
Hal ini termasuk evakuasi, penyediaan tempat penampungan, dan bantuan kemanusiaan.
Pendidikan dan sosialisasi: Masyarakat perlu diberikan edukasi dan sosialisasi tentang bahaya gunung berapi dan cara-cara untuk melindungi diri dari dampak erupsi.
Dengan memahami dampak positif dan negatif dari erupsi gunung berapi, serta dengan melakukan upaya mitigasi yang tepat, diharapkan masyarakat dapat hidup berdampingan dengan gunung berapi dengan aman dan berkelanjutan.