Find Us On Social Media :

Inilah Kisah 1001 Malam, Hikayat Populer Yang Lahir Dari Rahim Peradaban Islam Daulah Bani Abbasiyah

By Moh. Habib Asyhad, Selasa, 2 April 2024 | 18:17 WIB

Inilah Kisah 1001 Malam, Hikayat Populer Yang Lahir Dari Rahim Peradaban Islam Daulah Bani Abbasiyah

Intisari-Online.com - Salah satu karya sastra paling terkenal yang lahir dari rahim peradaban Islam Daulah Bani Abbasiyah adalah Hikayat atau Kisah 1001 Malam.

Sebenarnya apa isi Kisah 1001 Malam?

===================================

Sebelum itu, perhatikan pernyataan berikut!

(1) Bercerita tentang kisah Raja Syahriar dan permaisuri Syahrazad

(2) Bercerita tentang kehidupan Khalifah Harun al-Rasyid

(3) Bersumber dari Persia kuno berjudul Hazār Afsāna

(4) Kitab ini berjudl Alf Laylah wa-Laylah

Hikayat "1001 Malam" ditunjukkan oleh  nomer berapa?

=====================================

Tak hanya menjadi kebanggaan peradaban Islam, Kisah 1001 Malam telah menjadi cerita rakyat di seluruh dunia.

Kisah-kisah yang diceritakan di dalamnya berkembang menjadi cerita populer yang bertahan sampai saat sekarang ini.

Seperti kisah tentang Aladdin dan Lampu Wasiat, Ali Baba, Sinbad si Pelaut, serta 40 Pencuri.

Kisah 1001 Malam berasal dari karya Persia kuno berjudul Hazar Afsana (seribu cerita).

Karya ini merupakan kumpulan cerita rakyat dari berbagai wilayah, seperti Arab, India, dan Persia.

Karya ini kemudian diterjemahkan dan ditulis ulang oleh al-Jahsyiyari pada masa kekhalifahan Harun al-Rasyid.

Al-Jahsyiyari juga memasukkan beberapa cerita tentang Khalifah Harun al-Rasyid dan penyair Abu Nawas di dalam buku yang ditulisnya.

Karya al-Jahsyiyari ini kemudian diberi judul Alf Laylah wa-Laylah.

Hikayat ini bercerita tentang seorang ratu Persia bernama Syahrazad yang menceritakan serangkaian kisah-kisah menarik pada suaminya, Raja Syahriar.

Syahrazad selalu mengakhiri kisahnya dengan akhir yang menegangkan dan menggantung pada setiap malam.

Akibatnya sang raja selalu tertarik dan penasaran untuk mendengar kelanjutan kisah dari sang ratu pada malam berikutnya.

Cerita bersambung itu sengaja dilakukan oleh Ratu Syahrazad untuk menghindari hukuman mati yang diberikan oleh Raja Syahriar seperti yang diberikan pada ratu-ratu sebelumnya.

Setelah 1001 malam, akhirnya Ratu Syahrazad pun kehabisan cerita.

Ratu sudah kehabisan ide cerita.

Dia pun pasrah menyerahkan nasibnya kepada sang raja.

Namun berkat cerita-ceritanya itu, Raja Syahriar mengurungkan niatnya untuk menghukum mati sang ratu.

Raja Syahriar kemudian mengangkat Ratu Syahrazad menjadi permaisuri kerajaan.

Kisah pembuka

Kumpulan cerita di kisah 1001 Malam dibuka dengan kisah ratu dari Wangsa Sasan di Persia, Syahrazad, dan suaminya, Syahriar.

Raja Syahriar memiliki trauma karena pernah dikhianati oleh istri sebelumnya.

Sang raja kemudian melampiaskan kekecewaannya dengan menikahi setiap gadis di Persia dan dibunuh setelah malam pertama, agar ia tidak sempat dikhianati.

Gadis di Persia akhirnya habis, hingga tersisa anak gadis sang wazir atau pejabat kepercayaan Raja Syahriar.

Sang wazir pun merelakan putrinya yang bernama Syahrazad untuk dinikahi raja.

Syahrazad tahu bahwa ia akan dibunuh setelah malam pertama.

Untuk menunda pembunuhan itu, Syahrazad menceritakan sebuah kisah setiap malamnya kepada Raja Syahriar.

Cerita itu bersambung setiap malamnya.

Hal itu dimaksudkan supaya Raja Syahriar menunda untuk membunuh Syahrazad.

Asal-usul 1001 Malam

Pada abad ke-8, Bagdad menjadi kota perdagangan dan pusat perkembangan ilmu pengetahuan di bawah Bani Abasiyyah.

Pedagang dari berbagai wilayah pun dapat ditemukan di Bagdad, seperti dari Tiongkok, India, Afrika, dan Eropa.

Saat itulah terjadi pertukaran karya sastra, terutama dalam bentuk kisah dari berbagai wilayah di dunia.

Berbagai kisah tersebut kemudian dikumpulkan menjadi satu menjadi sebuah kitab atau buku yang dinamakan Hazar Afsanah.

Lalu, pada abad ke-9, pedongeng asal Arab yang bernama Abu Abdullah Muhammad Al-Gahshigar menerjemahkan kitab Hazar Afsanah ke dalam bahasa Arab.

Adapun kerangka kisah Syahrazad dan Syahriar baru ditambahkan ke dalam kitab terjemahan tersebut pada abad ke-14.

Saat itulah, kitab kisah tersebut dikenal dengan kisah 1001 Malam.

Versi lain

Terdapat beragam versi mengenai asal-usul kisah 1001 Malam.

Salah satu pendapat berasal dari ilmuwan Barat, yang menilai bahwa kisah 1001 Malam merupakan karya sastra yang berasal dari tiga rumpun kebudayaan dunia, yakni India, Persia, dan Arab.

Pendapat lain menyatakan bahwa kisah 1001 Malam merupakan kumpulan cerita Arab yang ditulis oleh Abu Abdullah bin Abdus Al-Jasyayari.

Ada pula yang berpendapat bahwa kisah 1001 Malam merupakan karya sastra asal Persia yang dikenal dengan nama Hezaro Yeksab.

Hezaro Yeksab diyakini sebagai kumpulan cerita yang disusun selama berabad-abad oleh banyak sastrawan.

Itulah Kisah 1001 Malam, Hikayat Populer Yang Lahir Dari Rahim Peradaban Islam Daulah Bani Abbasiyah