Libatkan Jalur Fisik Dan Nonfisik, Bagaimana Proses Pengakuan Kedaulatan Indonesia Terjadi?

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Artikel ini akan membahas tentang bagaimana proses pengakuan kedaulatan Indonesia terjadi, semoga bermanfaat.

Intisari-Online.com -Pengakuan kedaulatan Republik Indonesia tidak terjadi semalam-dua malam saja.

Proses ini melewati berbagai peristiwa yang pelik, yang harus mengorbakan darah, keringat, dan harta.

Artikel ini akan membahas tentang bagaimana proses pengakuan kedaulatan Indonesia terjadi, semoga bermanfaat.

27 Desember 1949 bisa dibilang sebagai puncak proses mendapatkan pengakuan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Itu terjadi ketika Belanda resmi menyerahkan kedaulatan kepada pemerintah Republik Indonesia pada Konferensi Meja Bundar yang digelar di Den Haag, Belanda, 23 Agustus hingga 2 November 1949.

Tapi untuk mendapatkan kedaulatan itu, diperlukan perjuangan yang tidak enteng.

Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945,Belanda sempat datang kembali ke Indonesia bersama Inggris.

Tujuan mereka awalnya adalahuntuk melucuti senjata tentara Jepang yang masih ada di Indonesia dan membebaskan tawanan perang Sekutu.

Kedatangan Inggris yang diboncengi tentara sipil Belanda (NICA) memicu pertentangan dari rakyat dan pemerintah Indonesia.

Mereka dianggap tidak menghormati dan mengakui kedaulatan Indonesia.

Rakyat pun melakukan perlawanan di mana-mana.

Perlawanan Fisik

Proses pengakuan kedaulatan Indonesia dilakukan dengan dua cara, yaitu perlawanan fisik dan diplomasi.

Perlawanan fisik dilakukan dengan kontak senjata.

Adapun perlawanan ini terjadi di daerah:

1. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, yang kemudian setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Peristiwa ini berawal dari tewasnya Jenderal Mallaby, pimpinan Sekutu.

Adapun tokoh yang terlibat adalah Bung Toma, Gubernur Suryo, dan Kolonel Sungkono.

2. Palagan Ambarawa, terjadi pada tanggal 15 Desember 1945 di Ambarawa, Jawa Tengah.

Kemudian, setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Infantri Nasional.

Insiden ini bermula dari Sekutu mempersenjatai tawanan yang sudah dibebaskan.

Sekutu juga membebaskan orang-orang Belanda secara sepihak.

Adapun tokoh yang terlibat dalam peristiwa itu antara lain Kolonel Isdiman dan Kolonel Sudirman.

3. Bandung Lautan Api, terjadi pada tanggal 23 Maret 1946.

Insiden ini bermula dari ultimatum Sekutu meminta senjata yang diperoleh dari Tentara Jepang untuk diserahkan kepada Sekutu.

Namun, rakyat Bandung menolaknya, bahkan membakar Kota Bandung agar tidak dikuasai Sekutu, Tokoh yang terlibat antara lain Moh. Toha, Abdul Haris Nasution, dan Suryadi Suryadarma.

4. Medan Area, terjadi pada tanggal 10 Desember 1945, karena orang-orang Belanda menginjak-injak bendera Merah Putih.

Tokoh yang terkenal ialah Ahmad Tahir.

5. Pertempuran Margarana pada 29 November 1946

6. Pertempuran lima hari di Palembang pada 1 Januari 1947

7. Agresi militer Belanda I (21 Juli 1947) dan agresi militer Belanda II (19 Desember 1948)

8. Serangan Umum 1 Maret 1949

Proses Pengakuan Kedaulatan Indonesia: Perundingan atau Diplomasi

Proses pengakuan kedaulatan Indonesia dilakukan juga melalui perundingan atau diplomasi.

Hal ini dilakukan dengan mencari dukungan dunia internasional melalui PBB dan mengadakan perundingan langsung dengan Belanda.

Perundingan yang dilakukan dengan Belanda antara lain:

- Perundingan permulaan di Hooge Veluwe (14-25 April 1946)

- Perundingan gencatan senjata (20-30 September 1946)

- Perjanjian Linggarjati (10-15 November 1946)

- Perjanjian Renville (8 Desember 1947)

- Perjanjian Roem-Royen (17 April-7 Mei 1949)

- Konferensi Inter-Indonesia (19-22 Juli 1949 dan 31 Juli-2 Agustus 1949)

- Konferensi Meja Bundar (23 Agustus-2 November 1949)

Puncak perjuangan ini terjadi saat Konferensi Meja Bundar.

Ketika itu Belanda pada akhirnya mengakui kedaultan Indonesia yang ditandai dengan penyerahan kedaulatan Belanda kepada Indonesia.

Proses ini ditandai dengan penandatangananAkta Penyerahan dan Pengakuan Kedaulatan pada 27 Desember 1949 dalam upacara di Ruang Takhta Istana Kerajaan di Amsterdam, Belanda.

Pada proses tersebut, diadakan upacara penurunan bendera Belanda yang diiringi lagu kebangsaan Belanda.

Kemudian dilakukan pengibaran bendera Merah Putih di atas istana yang diiringi lagu kebangsaan Indonesia.

Indonesia juga mendapatkan pengakuan kedaulatan dari negara lain.

Negara-negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia yaitu dari negara-negara Liga Arab, yaitu Mesir, Lebanon, Saudi Arabia, Suriah, Afganistan, dan lainnya.

Isi KMB adalah:

- Belanda menyerahkan kedaulatan penuh kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) pada Desember 1949.

- Akan diadakan hubungan Uni Indonesia-Belanda.

- Indonesia akan mengembalikan seluruh milik Belanda dan membayar utang Hindia Belanda sebelum 1949.

- Masalah Irian Barat akan dirundingkan satu tahun setelah pengakuan RIS.

Penyerahan kedaulatan Indonesia diadakan tanggal 27 Desember 1949 di dua tempat, yaitu Amsterdam, Belanda, dan Jakarta.

Itulah artikel yangmembahas tentang bagaimana proses pengakuan kedaulatan Indonesia terjadi, semoga bermanfaat.

Artikel Terkait