Find Us On Social Media :

Ihya Ulumuddin, Inilah Kitab Berfungsi Sebagai Peletak Dasar Ilmu Jiwa Agama Disusun Oleh Imam Al-Ghazali

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 1 April 2024 | 22:17 WIB

Ihya Ulumuddin, Inilah Kitab Berfungsi Sebagai Peletak Dasar Ilmu Jiwa Agama Disusun Oleh Imam Al-Ghazali

Al-Ghazali lahir pada 450 H atau antara Maret 1058 hingga Februari 1059 M dengan nama asli Abu Hamind ibn Muhammad Al-Ghazali.

Al-Ghazali atau dikenal sebagai Algazel oleh orang Barat, adalah teolog Muslim, ahli hukum, filsuf, dan seorang mistik dari Persia.

Dia lahir di kota Tabaran di distrik Tus yang sekarang terletak di Iran modern.

Menurut catatan biografi tokoh dunia yang dilansir dari Famous Philosophers, ayah Al-Ghazali meninggal di tengah kemiskinan yang parah.

Sang ayah menitipkan Al-Ghazali dan adik laki-lakinya, Ahmad, dalam perawatan seorang sufi. Al-Ghazali mulai menerima pengajaran ilmu hukum Islam dari seorang guru lokal bernama Ahmad al-Radhakani.

Haus ilmu, Al-Ghazali kemudian pergi berguru dengan Al-Juwayni di Nishapur tentang ilmu hukum dan teologi.

Dia berguru hingga ajal menjemput Al-Juwayni.

Setelah itu, Al-Ghazali kemudian bergabung menjadi pemimpin agama di istana Nizam al-Mulk, yang saat itu menjadi wazir atau setara perdana menteri dari sultan Suljuk di Isfahan pada 1085.

Atas dedikasi pada ilmu agama dan penerapannya, Al-Ghazali dianugerahi gelar "Kecemerlangan Agama" dan "Mulia di antara Para Pemimpin Agama".

Pada 1091, Nizam al-Mulk mempromosikan Al-Ghazali menjadi guru besar di madrasah Nizamiyya di Baghdad.

Tapi empat tahun kemudian, pada 1095, Al-Ghazali mengalami krisis spiritual.

Guru besar ini lalu meninggalkan kariernya di Baghdad untuk pergi berziarah ke Mekkah.