Find Us On Social Media :

Beginilah Kedudukan Pemeluk Agama Non-Islam Di Masa Kekhalifahan Bani Abbasiyah

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 23 Maret 2024 | 22:17 WIB

Beginilah kedudukan pemeluk agama non-Islam di masa kekhalifahan Bani Abbasiyah.

Di antaranya adalah Hunayn ibn Ishaq, yang beragama Kristen Nestorian, dan Tsabit ibn Qurrah dari kalangan Sabiin.

Mereka adalah penerjemah-penerjemah produktif yang di kemudian hari diberi kepercayaan oleh para khalifah untuk bekerja di Bayt al-Ḥikmah.

Pengembangan Bayt al-Ḥikmah oleh Khalifah al-Makmun menunjukkan perhatian yang besar dari penguasa terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.

Bayt al-Ḥikmah dibangun sebagai fasilitas bagi para ilmuwan agar mereka bisa berkembang dengan lebih baik.

Para ilmuwan ternama kemudian dipanggil untuk bekerja di tempat ini, di antaranya adalah Hunayn ibn Ishaq dan Tsabit ibn Qurrah.

Bahkan mereka mendapatkan fasilitas eksklusif dari penguasa.

Misalnya Hunayn ibn Ishaq yang mendapatkan gaji 500 dinar sebulan.

Menurut catatan Philip K. Hitti 500 dinar setara dengan 250 pounsterling.

Jika dikurskan dengan rupiah, maka nilainya sekitar 5 juta rupiah.

Selain itu ia juga mendapatkan emas untuk setiap buku yang diterjemahkan seberat buku yang diterjemahkan itu.

Begitulah kedudukan pemeluk agama non-Islam di masa kekhalifahan Bani Abbasiyah, semoga bermanfaat.