Find Us On Social Media :

Bagaimana Pembangunanan yang Sesuai dengan Pancasila Merespons Golongan Putih dalam Pemilu?

By Ade S, Senin, 11 Maret 2024 | 12:03 WIB

Ilustrasi. Dalam perhelatan Pemilu, sering kali muncul orang yang disebut golongan putih. Bagaimana pembangunanan yang sesuai dengan Pancasila merespons hal itu?

Intisari-Online.com - Pemilihan umum merupakan momen penting bagi rakyat untuk menentukan pemimpin bangsa. 

Sayangnya, dalam perhelatan pemilihan umum, sering kali muncul orang yang disebut golongan putih.

Lalu, bagaimana pembangunanan yang sesuai dengan Pancasila merespons hal di atas?

Artikel ini akan mengulas cara terbaik agar pembangunan dapat mengatasi adanya golongan putih.

Selain itu, artikel ini juga akan mengulas alasan mengapa golongan putih memberi dampak buruk bagi Indonesia.

Fenomena Golput dalam Pemilu

Golput (golongan putih) merupakan kelompok masyarakat yang memilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum.

Fenomena ini menjadi perhatian serius dalam pembangunan yang sesuai dengan Pancasila, karena:

1. Melawan Sila Keempat Pancasila

Golput bertentangan dengan sila keempat Pancasila, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Permusyawaratan/Perwakilan.

Baca Juga: Cara Wujudkan Pembangunan Nasional yang Utamakan Kesejahteraan Rakyat Sekaligus Menjaga Keadilan dan Keadaban

Hak pilih merupakan wujud nyata rakyat dalam menjalankan kedaulatannya. Golput berarti mengabaikan hak dan tanggung jawab sebagai warga negara.

2. Menghambat Pembangunan

Rendahnya partisipasi politik melalui golput dapat menghambat pembangunan nasional.

Kurangnya representasi rakyat dalam pengambilan keputusan politik dapat menghasilkan kebijakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat.

3. Memperlemah Demokrasi

Golput melemahkan demokrasi karena mengurangi legitimasi pemimpin yang terpilih.

Demokrasi yang sehat membutuhkan partisipasi aktif dari rakyat.

Upaya Meminimalisir Golput

Pembangunan yang sesuai Pancasila harus merespons golput dengan:

1. Meningkatkan Pendidikan Politik

Pendidikan politik yang berkelanjutan perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hak pilih dan partisipasi politik.

Baca Juga: Bagaimana Nilai Sila Pertama Pancasila Menjiwai Pembangunan Nasional?

2. Memperkuat Penguatan Lembaga Politik

Memperkuat transparansi, akuntabilitas, dan kinerja lembaga politik dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem demokrasi.

3. Menciptakan Pemilu Berkualitas

Menyelenggarakan pemilu yang bersih, adil, dan transparan dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.

4. Melibatkan Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan

Memberikan ruang bagi masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan politik dapat meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap bangsa.

5. Memanfaatkan Teknologi

Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mempermudah akses informasi dan edukasi politik kepada masyarakat.

Pembangunan yang sesuai Pancasila haruslah responsif terhadap fenomena golput.

Upaya edukasi, peningkatan kualitas pemilu, dan partisipasi masyarakat perlu dilakukan untuk membangun demokrasi yang sehat dan kuat.

Baca Juga: Penjelasan Kaitan antara Nilai-nilai Pancasila dengan Kemajuan Negara Indonesia