Penulis
Intisari-Online.com -Pemilihan umum merupakan momen penting bagi rakyat untuk menentukan pemimpin bangsa.
Sayangnya, dalam perhelatan pemilihan umum, sering kali muncul orang yang disebut golongan putih.
Lalu, bagaimana pembangunanan yang sesuai dengan Pancasila merespons hal di atas?
Artikel ini akan mengulas cara terbaik agar pembangunan dapat mengatasi adanya golongan putih.
Selain itu, artikel ini juga akan mengulas alasan mengapa golongan putih memberi dampak buruk bagi Indonesia.
Fenomena Golput dalam Pemilu
Golput (golongan putih) merupakan kelompok masyarakat yang memilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum.
Fenomena ini menjadi perhatian serius dalam pembangunan yang sesuai dengan Pancasila, karena:
1. Melawan Sila Keempat Pancasila
Golput bertentangan dengan sila keempat Pancasila, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Permusyawaratan/Perwakilan.
Hak pilih merupakan wujud nyata rakyat dalam menjalankan kedaulatannya. Golput berarti mengabaikan hak dan tanggung jawab sebagai warga negara.
2. Menghambat Pembangunan
Rendahnya partisipasi politik melalui golput dapat menghambat pembangunan nasional.
Kurangnya representasi rakyat dalam pengambilan keputusan politik dapat menghasilkan kebijakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat.
3. Memperlemah Demokrasi
Golput melemahkan demokrasi karena mengurangi legitimasi pemimpin yang terpilih.
Demokrasi yang sehat membutuhkan partisipasi aktif dari rakyat.
Upaya Meminimalisir Golput
Pembangunan yang sesuai Pancasila harus merespons golput dengan:
1. Meningkatkan Pendidikan Politik
Pendidikan politik yang berkelanjutan perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hak pilih dan partisipasi politik.
Baca Juga: Bagaimana Nilai Sila Pertama Pancasila Menjiwai Pembangunan Nasional?
2. Memperkuat Penguatan Lembaga Politik
Memperkuat transparansi, akuntabilitas, dan kinerja lembaga politik dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem demokrasi.
3. Menciptakan Pemilu Berkualitas
Menyelenggarakan pemilu yang bersih, adil, dan transparan dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
4. Melibatkan Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan
Memberikan ruang bagi masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan politik dapat meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap bangsa.
5. Memanfaatkan Teknologi
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mempermudah akses informasi dan edukasi politik kepada masyarakat.
Pembangunan yang sesuai Pancasila haruslah responsif terhadap fenomena golput.
Upaya edukasi, peningkatan kualitas pemilu, dan partisipasi masyarakat perlu dilakukan untuk membangun demokrasi yang sehat dan kuat.
Baca Juga: Penjelasan Kaitan antara Nilai-nilai Pancasila dengan Kemajuan Negara Indonesia