Find Us On Social Media :

Penjelasan Konsep Berpikir Diakronis dan Sinkronis dalam Mempelajari Sejarah

By Ade S, Minggu, 10 Maret 2024 | 12:03 WIB

Ilustrasi. Temukan panduan mendalam untuk menjelaskan konsep berpikir diakronis dan sinkronis dalam mempelajari sejarah.

Intisari-Online.com - Apakah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana sejarawan memahami peristiwa masa lalu dengan begitu detail?

Mereka menggunakan dua lensa analisis: diakronis dan sinkronis.

Untuk menjelaskan konsep berpikir diakronis dan sinkronis dalam mempelajari sejarah, kita harus menyelami kedalaman waktu dan ruang.

Diakronis membawa kita pada perjalanan melintasi era, menghubungkan titik-titik sejarah dalam garis waktu yang panjang.

Sinkronis, di sisi lain, memfokuskan kita pada momen tertentu, menangkap esensi peristiwa dalam snapshot waktu yang singkat.

Kedua pendekatan ini saling melengkapi, memberikan perspektif yang kaya dan berlapis terhadap narasi sejarah.

Dengan memahami cara kerja kedua konsep ini, kita dapat membuka pintu menuju pemahaman yang lebih luas tentang bagaimana masa lalu membentuk masa kini.

Arti Diakronik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seperti dilansir dari Kompas.com, 'diakronis' merujuk pada pendekatan linguistik yang mempertimbangkan evolusi bahasa sepanjang waktu, dengan sifat historis.

Istilah 'diakronik' sendiri berasal dari kata Latin 'Dia', yang berarti 'melalui' atau 'melampaui', dan 'Chronicus', yang berarti 'waktu'.

Wahyu Iryana dalam buku "Historiografi Barat" (2014) mendefinisikan diakronik sebagai sesuatu yang memanjang dalam waktu namun menyempit dalam ruang.

Baca Juga: Penjelasan Mengapa Ilmu Sejarah Bersifat Diakronis dan Sinkronis