Find Us On Social Media :

Dampak Historiografi Kolonial bagi Masyarakat Indonesia, Ada Tiga Hal

By Ade S, Sabtu, 9 Maret 2024 | 19:03 WIB

Ilustrasi. Telusuri bagaimana dampak historiografi kolonial bagi masyarakat Indonesia, khususnya dalam membentuk persepsi sejarah dan identitas.

Ciri-Ciri Historiografi Kolonial

Menurut buku "Historiografi di Indonesia: Dari Magis Religius hingga Strukturis" (2009) oleh Agus Mulyana dan Darmiati, seperti dilansir dari Kompas.com, beberapa karakteristik utama dari historiografi kolonial adalah:

- Perspektif yang Tersentralisasi pada Belanda dan Eropa

Historiografi kolonial cenderung memusatkan narasi pada peristiwa yang relevan dengan kepentingan kolonial, sering kali dijuluki 'Sejarah dari Geladak Kapal-Kapal Belanda'. Perspektif ini menggambarkan tokoh-tokoh nasional Indonesia seperti Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol, dan Sultan Agung sebagai pemberontak yang mengganggu ketertiban sosial.

- Sifat Diskriminatif

Narasi dalam historiografi kolonial sering kali diskriminatif, menggambarkan masyarakat pribumi Nusantara dengan label negatif seperti primitif dan kasar.

- Legitimasi Kekuasaan Kolonial

Historiografi ini juga digunakan sebagai alat legitimasi bagi pemerintah kolonial untuk mempertahankan dominasi mereka di wilayah jajahan.

Dampak Historiografi Kolonial

Melansir Universitas Islam An Nur Lampung, dampak dari historiografi kolonial tidak hanya terbatas pada masa lalu, tetapi juga berlanjut hingga generasi masa kini.

Berikut tiga di antaranya:

Baca Juga: Mengapa Historiografi Dianggap Langkah Paling Berat Dalam Penelitian Sejarah?