Dari 3 Jenis Historiografi, Mana yang Lebih Baik? Simak Penjelasannya

Ade S

Editor

Di Indonesia, historiografi dapat dibagi menjadi tiga jenis. Lalu, historiografi mana yang lebih baik? Berikut ini pendapat dan alasannya.
Di Indonesia, historiografi dapat dibagi menjadi tiga jenis. Lalu, historiografi mana yang lebih baik? Berikut ini pendapat dan alasannya.

Intisari-Online.com -Di Indonesia, historiografi dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu historiografi tradisional, historiografi kolonial, dan historiografi modern.

Ketiga jenis historiografi ini memiliki ciri-ciri, tujuan, dan sumber-sumber yang berbeda-beda.

Lalu, mana yang lebih baik dari ketiganya? Tuliskan pendapat dan alasan kalian, historiografi mana yang lebih baik?

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang pengertian, ciri-ciri, perbedaan, dan persamaan dari ketiga jenis historiografi tersebut.

Kita juga akan memberikan pendapat dan alasan tentang mana yang lebih baik dari ketiganya. Mari kita simak penjelasannya!

Jenis Historiografi Indonesia

1) Historiografi tradisional

Penulisan sejarah yang dilakukan oleh para sastrawan atau pujangga keraton dan bangsawan kerajaan.

Historiografi ini bersifat kultural dan politis, serta belum menggunakan metode ilmiah dalam penyusunannya.

Contoh dari historiografi tradisional adalah babad dan hikayat.

Baca Juga: Simak Alasan Mengenai Jenis Historiografi Mana yang Lebih Baik?

2) Historiografi kolonial

Penulisan sejarah yang dilakukan oleh orang-orang asing yang menjajah Indonesia, terutama Belanda.

Historiografi ini bersifat Nederlandosentris atau Belandasentris, yaitu menempatkan orang-orang Belanda sebagai pelaku utama sejarah Indonesia.

Contoh dari historiografi kolonial adalah karya-karya Raffles, Snouck Hurgronje, dan Van Leur.

3) Historiografi modern

Penulisan sejarah yang dilakukan oleh para sejarawan Indonesia yang menggunakan metode ilmiah dalam penyusunannya.

Historiagrafi ini bersifat nasionalis dan kritis, yaitu menempatkan bangsa Indonesia sebagai subjek sejarahnya sendiri.

Contoh dari historiografi modern adalah karya-karya Sartono Kartodirdjo, Soekmono, dan Taufik Abdullah.

Perbedaan dan Persamaan dari Ketiga Historiografi

Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat menemukan beberapa perbedaan dan persamaan dari ketiga jenis historiografi tersebut.

Berikut adalah tabel yang membandingkan ketiganya:

Baca Juga: Inilah Karya Herodotus yang Diakui sebagai Historiografi Pertama

Historiografi Penulis Tujuan Sumber Metode
Tradisional Sastrawan atau pujangga keraton dan bangsawan kerajaan Menguatkan legitimasi raja dan identitas kultural Naskah-naskah kuno yang berisi cerita-cerita mitos dan legenda Belum ilmiah, bersifat subjektif dan anakronis
Kolonial Orang-orang asing yang menjajah Indonesia Menguatkan kepentingan kolonial dan orientalisme Dokumen-dokumen resmi pemerintah kolonial dan hasil penelitian etnografis Menggunakan ilmu-ilmu sosial seperti geografi, ekonomi, dan antropologi
Modern Sejarawan Indonesia Menguatkan kesadaran nasional dan kritik sosial Berbagai sumber primer dan sekunder yang relevan dan kredibel Menggunakan metode sejarah seperti heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi

Dari tabel tersebut, kita dapat melihat bahwa perbedaan utama dari ketiga historiagrafi adalah pada penulis, tujuan, sumber, dan metode yang digunakan.

Sedangkan persamaannya adalah bahwa ketiganya merupakan bentuk penulisan sejarah yang mencerminkan pandangan dunia dan kepentingan dari penulisnya.

Pendapat tentang Historiografi yang Lebih Baik Berikut Alasannya

Setelah membandingkan ketiga jenis historiografi tersebut, kita dapat memberikan pendapat dan alasan tentang mana yang lebih baik dari ketiganya.

Tentu saja, pendapat ini bersifat subjektif dan tidak bermaksud merendahkan atau mengabaikan jenis historiagrafi lainnya.

Menurut saya, historiografi modern adalah jenis historiagrafi yang lebih baik dari ketiganya.

Alasannya:

1) Menggunakan metode ilmiah yang lebih objektif, akurat, dan komprehensif dalam menyusun sejarah.

2) Menghargai peran bangsa Indonesia sebagai subjek sejarahnya sendiri, bukan sebagai objek sejarah orang lain.

3) Lebih relevan dengan kondisi zaman sekarang yang dinamis dan pluralis.

4) Tidak terpaku pada satu sudut pandang atau kepentingan tertentu saja, tetapi dapat mengakomodasi berbagai perspektif dan kepentingan yang ada di masyarakat.

5) Lebih kritis dan reflektif dalam menilai sejarah sebagai sumber pembelajaran untuk masa depan.

Demikian artikel tentang pendapat dan alasan historiografi mana yang lebih baik. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Inilah Perbedaan dan Persamaan Tiga Jenis Historiografi di Indonesia!

Artikel Terkait