Tornado adalah kolom udara vertikal yang berputar dengan kecepatan tinggi, menghubungkan awan cumulonimbus dengan permukaan bumi.
Fenomena ini biasanya terjadi saat badai petir hebat dan dapat menyebabkan kerusakan parah.
Berikut proses terjadinya tornado:
1. Pembentukan badai supercell
Badai supercell merupakan badai petir dengan struktur internal yang kompleks. Badai ini memiliki kolom udara berputar yang disebut mesosiklon.
2. Penguatan mesosiklon
Aliran udara hangat dan lembab naik ke atas, sedangkan udara dingin dan kering turun ke bawah. Hal ini menyebabkan mesosiklon berputar semakin kencang.
3. Pembentukan awan corong
Awan corong terbentuk saat mesosiklon menarik udara lembab ke atas. Awan ini dapat terlihat jelas dan menjadi tanda bahwa tornado akan terjadi.
4. Tornado mendarat
Ketika awan corong menyentuh tanah, tornado pun terjadi. Angin kencang dengan kecepatan hingga 480 km/jam dapat menyebabkan kerusakan parah.
Demikian penjelasan tentang proses terjadinya tornado, seperti yang terjadi di Rancaekek, Bandung.
Semoga dengan memahami proses terjadinya tornado dapat membantu kita untuk lebih waspada dan memahami potensi bahaya dari fenomena alam ini.