Find Us On Social Media :

Buat Perjanjian Hingga Berkasih-kasih Dengan Pendiri Mataram Islam, Benarkah Nyi Roro Kidul Keturunan Prabu Siliwangi?

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 4 Februari 2024 | 12:17 WIB

Dalam Babad Tanah Jawi diceritakan bagaimana Nyi Roro Kidul kagum dengan kehebatan Panembahan Senopati pendiri Mataram Islam. Dia bersedia membantu pemuda tesebut.

Intisari-Online.com - Sosok Nyi Rorok Kidul begitu dihormati oleh kalangan keraton-keraton di Jawa Tengah, dalam hal ini Mataram Islam.

Benarkah penguasa Pantai Selatan itu adalah keturunan Prabu Siliwangi alias penguasa Kerajaan Pajajaran?

Nyi Roro Kidul digambarkan sebagai sesosok wanita cantik mengenakan gaun berwarna hijau dan menghuni istana di pantai selatan.

Menurut cerita, Nyi Roro Kidul merupakan keturunan Raja Prabu Siliwangi.

Nyi Roro Kidul juga disebut terikat perjanjian dengan raja-raja Mataram Islam.

Setiap penobatan raja, mereka juga sekaligus mempersunting Nyi Roro Kidul.

Terdapat beberapa versi yang menceritakan kisah asal-usul Nyi Roro Kidul.

Walaupun begitu populer dalam budaya Jawa, Nyi Roro Kidul disebut berasal dari Tatar Sunda.

Ada pula yang berpendapat jika sang Ratu Laut Selatan merupakan keturunan Raja Airlangga dari kerajaan Kahuripan yang berada di Jawa Timur.

Tak hanya itu, ada juga yang mengatakan jika Nyi Roro Kidul adalah keturunan dari Raja Jayabaya dari Kediri.

Mengutip beberapa sumber, cerita Nyi Roro Kidul merupakan kisah seorang putri cantik yang tinggal di kerajaan Pakuan Pajajaran.

Putri tersebut bernama Kandita, satu dari sekian banyak putri Prabu Siliwangi.

Selain mempunyai paras yang sangat cantik, Putri Kandita pun dikenal bijaksana serta baik hati.

Maka dari itu, Prabu Siliwangi mempunyai keinginan jika Putri Kandita dapat menjadi penerus takhta kerajaannya.

Keinginan Raja Prabu Siliwangi itu langsung ditolak mentah-mentah oleh para selir dan anak-anaknya yang lain.

Akibatnya, mereka pun mulai berkumpul dan merencanakan niat jahat untuk mengusir Putri Kandita beserta ibunya, permaisuri kerajaan.

Agar rencana busuk tersebut berjalan mulus, maka mereka pun meminta bantuan pada seorang penyihir yang tinggal di sebuah desa terpencil.

Penyihir tersebut terkenal mempunyai ilmu hitam yang dipercaya ampuh menyingkirkan Putri Kandita dan ibunya.

Mereka meminta sang penyihir untuk memberi kutukan kepada Putri Kandita dan permaisuri.

Sang penyihir pun menyanggupi permintaan tersebut dengan mengirimkan penyakit kista pada Putri Kandita serta permaisuri.

Hingga pada suatu hari, Putri Kandita dan ibunya berhasil dibuat terkejut karena ketika baru terbangun di pagi hari, mereka mendapati kulit yang borok dengan disertai bau busuk.

Raja Prabu Siliwangi pun meminta tabib kerajaan untuk segera mengobati Putri Kandita dan permaisuri.

Sayangnya, meskipun sudah berusaha memberikan berbagai macam obat, tapi tabib kerajaan pun menyerah dan tidak mampu menyembuhkan penyakit Putri Kandita dan permaisuri.

Pada akhirnya, penyakit tersebut merenggut nyawa permaisuri karena usianya yang sudah senja tak mampu menanggungnya.

Hanya Putri Kandita saja yang mampu bertahan dari penyakit kista tersebut.

Raja Prabu Siliwangi pun dibuat terpukul dan frustrasi dengan keadaan yang menimpa Putri Kandita dan istrinya itu.

Rencana jahat para selir dan anak-anaknya berlanjut dengan menghasut Raja Prabu Siliwangi untuk mengusir Putri Kandita karena takut akan menulari orang-orang yang ada di dalam istana.

Meskipun sempat menolak, tapi pada akhirnya Raja Prabu Siliwangi pun menuruti usulan para selir dan anak-anaknya.

Putri Kandita yang secara tidak sengaja mendengar rencana Raja Prabu Siliwangi, langsung memutuskan untuk kabur dari istana dengan perasaan dendam dan sakit hati.

Putri Kandita pergi tanpa arah dan tujuan, hingga pada akhirnya mencapai pesisir pantai selatan Pulau Jawa.

Rasa lelah yang dirasakan Putri Kandita membuat dirinya memutuskan untuk beristirahat sejenak di atas batu karang.

Dalam tidurnya, Putri Kandita bermimpi jika penyakit yang dideritanya bisa sembuh jika menceburkan diri ke dalam air laut.

Saat membuka mata, Putri Kandita pun kebingungan dengan mimpinya tersebut.

Tapi memutuskan untuk melakukan hal yang disampaikan dalam bunga tidurnya.

Benar saja, ketika Putri Kandita menceburkan dirinya ke air laut, seluruh kulitnya yang borok pun ikut luruh.

Terlanjur sakit hati, Putri Kandita memilih untuk tetap tinggal di pantai selatan.

Kecantikannya yang tidak ada duanya semakin menyebar ke seluruh penjuru negeri, hingga berdatangan para Pangeran dari berbagai kerajaan yang berniat untuk meminangnya.

Namun, Putri Kandita seakan tidak tertarik dengan lamaran para pangeran dan justru malah memberi syarat untuk beradu kesakitan di atas Laut Selatan.

Tidak ada yang mampu menandingi kesaktian Putri Kandita dan malah menjadi pengikut dan pengawal setianya.

Semenjak saat itu, Putri Kandita pun dikenal sebagai ratu penguasa Laut Selatan yang disebut dengan Nyi Roro Kidul.