Find Us On Social Media :

Sejarah Bandung Lautan Api, Peristiwa Ini yang Menjadi Pemicunya

By Afif Khoirul M, Kamis, 1 Februari 2024 | 13:30 WIB

Sejarah Bandung Lautan Api.

Intisari-online.com - Bandung Lautan Api adalah peristiwa heroik dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, yang terjadi pada 23 Maret 1946.

Pada hari itu, rakyat dan tentara Indonesia membakar kota Bandung bagian selatan, sebelum meninggalkannya untuk menghindari penjajahan kembali oleh pasukan Sekutu dan Belanda.

Lalu, bagaimana sejarah Bandung lautan api?

Peristiwa Bandung Lautan Api dipicu oleh ultimatum yang dikeluarkan oleh Panglima Tertinggi AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies), Letnan Jenderal Montagu Stopford, pada 22 Maret 1946.

Ultimatum tersebut meminta Tentara Republik Indonesia (TRI) untuk segera mengosongkan wilayah Bandung selatan sampai radius 11 kilometer dari pusat kota, paling lambat pada tengah malam tanggal 24 Maret 1946.

Ultimatum ini merupakan bagian dari rencana Sekutu dan Belanda untuk menguasai kembali Indonesia, setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Sejak Oktober 1945, pasukan Sekutu dan Belanda telah melakukan berbagai operasi militer di Indonesia, termasuk di Bandung, yang menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan.

Kronologi

Pemerintah RI di Jakarta menyetujui ultimatum Sekutu dan Belanda, dan memerintahkan TRI untuk mundur dari Bandung.

Namun, TRI dan rakyat Bandung tidak mau menyerahkan kota mereka begitu saja kepada musuh.

Mereka memutuskan untuk melakukan aksi bumi hangus, yaitu membakar rumah, gedung, dan fasilitas lainnya, agar tidak dimanfaatkan oleh musuh.

Pembakaran dimulai pada pagi hari tanggal 23 Maret 1946, dan berlangsung hingga sore hari.

Baca Juga: Peristiwa Rengasdengklok Memberikan Manfaat Yaitu Tiga Hal Ini

Sekitar 200.000 penduduk Bandung membakar kediaman mereka sendiri, dan mengungsi ke daerah pegunungan di selatan Bandung.

Api dan asap membumbung tinggi, sehingga terlihat dari jauh. Bandung pun berubah menjadi lautan api.

Tokoh

Beberapa tokoh penting yang terlibat dalam peristiwa Bandung Lautan Api adalah:

- Mayor Jenderal Sudirman, Panglima Besar TRI, yang memberikan persetujuan untuk melakukan aksi bumi hangus di Bandung.

- Kolonel Abdul Haris Nasution, Komandan Divisi Siliwangi, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan aksi bumi hangus di Bandung.

- Mohammad Toha, pemimpin Laskar Rakyat Sabilillah, yang membakar gudang bensin Pertamina di Jalan Gatot Subroto, dan gugur sebagai syahid.

- Ismail Marzuki, pencipta lagu "Halo-Halo Bandung", yang menjadi semangat perjuangan rakyat Bandung.

Dampak

Peristiwa Bandung Lautan Api memiliki dampak yang besar bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Di satu sisi, peristiwa ini menunjukkan semangat juang dan pengorbanan rakyat dan tentara Indonesia, yang rela membakar kota mereka sendiri demi menjaga kedaulatan bangsa.

Di sisi lain, peristiwa ini juga menimbulkan kesedihan dan kesulitan bagi para pengungsi, yang harus memulai hidup baru di tempat yang asing.

Peristiwa Bandung Lautan Api juga menjadi inspirasi bagi berbagai karya seni, seperti film, lagu, puisi, dan lukisan, yang mengabadikan heroisme rakyat dan tentara Indonesia.

Salah satu contohnya adalah film "Bandung Lautan Api" yang disutradarai oleh Usmar Ismail pada tahun 1954, yang menggambarkan peristiwa tersebut dengan dramatis dan realistis.

Baca Juga: Alasan Sumpah Pemuda Menjadi Salah Satu Momen Penting Dalam Sejarah Pergerakan Nasional

 Kesimpulan

Bandung Lautan Api adalah peristiwa sejarah yang tidak terlupakan, yang menggambarkan perjuangan rakyat dan tentara Indonesia dalam menghadapi penjajahan Sekutu dan Belanda.

Peristiwa ini menjadi bukti bahwa Indonesia adalah bangsa yang berani dan berdaulat, yang tidak akan menyerah kepada siapa pun.

Bandung Lautan Api juga menjadi sumber inspirasi bagi generasi-generasi selanjutnya, untuk terus menghormati dan menjaga kemerdekaan Indonesia.