Find Us On Social Media :

Trunojoyo Anggap Mataram Islam Menjajah Madura, Kobarkan Pemberontakan Hingga Usir Amangkurat I Dari Keraton

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 27 Januari 2024 | 19:17 WIB

Trunojoyo selalu menganggap Mataram Islam sebagai penjajah bagi rakyat Madura. Ketika dia tahu kondisi pemerintahan Amangkurat I, keinginan memberontak semakin besar.

Intisari-Online.com - Jika ada pemberontakan yang benar-benar bikin repot Mataram, itu adalah pemberontakan Trunojoyo.

Saking hebatnya pemberontakan itu, Raja Mataram Islam itu, Amangkurat I, sampai melarikan diri dan mengungsi ke Tegal.

Pemberontakan itu dipicu oleh anggapan Trunojoyo bahwa Mataram Islam adalah penjajah bagi rakyat Madura.

Amangkurat I memerintah Mataram Islam pada periode 1646-1677.

Sayang, Amangkurat I dianggap tidak bisa meneruskan kebijakan dan kebesaran ayahnya, Sultan Agung.

Dia juga dikenal sebagai penguasa yang kejam dan sewenang-wenang terhadap rakyat maupun pejabat istananya sendiri.

Karena itulah periode pemerintahannya pun dipenuhi dengan kerusuhan.

Barangkali yang terbesar adalah Pemberontakan Trunojoyo.

Pemberontakan ini dilancarkan oleh pangeran Madura, Raden Trunojoyo, pada sekitar tahun 1670-an.

Sejak naik takhta pada 1646, Amangkurat I tidak segan menyingkirkan siapa pun yang dianggap tidak patuh dan berusaha merongrong kekuasaannya.

Setidaknya ia telah membantai sekitar 5.000 hingga 6.000 orang yang terdiri dari pria, wanita, dan anak-anak.

Di antara korbannya tersebut adalah ulama dan bangsawan.