Penulis
Intisari-online.com - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menjadi sorotan dunia internasional setelah melakukan walk out atau keluar dari ruangan saat Duta Besar Israel Gilad Erdan berbicara di sidang darurat Dewan Keamanan (DK) PBB pada Rabu, 24 Januari 2024.
Aksi tersebut menunjukkan ketidakpuasan dan kecaman Indonesia terhadap kebijakan Israel terhadap Palestina.
Menurut video yang beredar di media sosial, sejumlah delegasi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengikuti langkah Menlu Retno dan meninggalkan ruangan saat Erdan menyampaikan pidato pertemuan tingkat menteri.
Salah satu yang terlihat keluar adalah Menlu Iran, yang merupakan mitra kerja Indonesia dalam forum internasional.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu M Iqbal, mengatakan bahwa walk out tersebut dilakukan karena Erdan tidak menghormati hak-hak warga Palestina yang mengalami pembantaian dan kelaparan oleh Israel.
Dalam pidatonya, Erdan menuduh bahwa Hamas akan tetap berkuasa jika melakukan gencatan senjata dengan bantuan Iran.
Ia juga menegaskan bahwa Israel tidak memilih perang, tetapi harus mempertahankan masa depannya dari ancaman Iran. Ia juga menyalahkan AS sebagai pihak yang mendalangi penyebaran konflik di kawasan Timur Tengah.
Pidato Erdan ini menuai protes dari beberapa negara Muslim, termasuk Indonesia.
Menlu Retno kemudian memberikan pidato sendiri di sidang darurat DK PBB pada Kamis (26/10/2023), dimana ia mengutuk kekerasan Israel terhadap Palestina dan meminta agar DK PBB melakukan aksi nyata untuk membela hak asasi manusia.
“Saya berdiri di sini bukan hanya sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia, tetapi juga sebagai seorang perempuan, seorang ibu, dan seorang nenek. Saya mohon, hentikan pembunuhan. Lindungi warga sipil. Izinkan bantuan kemanusiaan masuk. Gunakan hati Anda. Gunakan hati Anda untuk keadilan dan kemanusiaan,” kata Menlu Retno.
Aksi walk out Menlu Retno juga menjadi viral di media sosial, dengan banyak netizen memberikan dukungan dan pujian kepada dirinya. Beberapa netizen juga membuat meme lucu tentang situasi tersebut.
Baca Juga: Soekarno vs Malaysia, Kisah di Balik Pengunduran Diri Indonesia dari PBB 56 Tahun Lalu