Find Us On Social Media :

Kisah Sjafrie Sjamsoeddin, Paspampres yang Berani Menodongkan Senjata ke Agen Mossad Israel

By Afif Khoirul M, Jumat, 26 Januari 2024 | 10:10 WIB

Ilustrasi - Paspampres Presiden Soeharto pernah hampir adu tembak dengan agen Mossad Israel.

Intisari-online.com - Pada 22 Oktober 1995, Presiden Soeharto menghadiri sidang Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.

Saat itu, Soeharto juga menjabat sebagai Ketua Organisasi Kerjasama Islam (OKI), yang memiliki pengaruh besar bagi negara-negara Timur Tengah.

Karena itu, Perdana Menteri Israel, Yitzak Rabin, ingin bertemu dengan Soeharto untuk membahas isu-isu terkait konflik di kawasan tersebut.

Namun, pertemuan itu tidak berjalan mulus.

Sebelum masuk ke kamar presidential suite Hotel Waldorf Towers lantai 41, tempat Soeharto menginap, Rabin dan empat pengawalnya dari Mossad, pasukan khusus Israel, dicegat oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Salah satu anggota Paspampres yang bertugas saat itu adalah Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin.

Sjafrie dan dua rekannya mencegat Rabin dan pengawalnya karena mereka tidak mematuhi protokol keamanan yang telah ditetapkan.

Apalagi, saat itu Soeharto sedang menerima kunjungan Presiden Sri Lanka.

Sjafrie kemudian mengawal Rabin dan pengawalnya menuju kamar Soeharto.

Namun, saat hendak memasuki lift, terjadi insiden menegangkan.

Pengawal Rabin menolak untuk satu lift dengan Sjafrie dan rekannya.

Mereka curiga bahwa Sjafrie dan rekannya bukanlah personel resmi pengamanan Soeharto, padahal mereka sudah terdaftar dalam protokol Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) PBB.