Proses pembangunannya, diduga dilaksanakan secara bertahap dan melibatkan kerjasama banyak pihak sebagai bentuk penghormatan terhadap ajaran agama Buddha.
Sejarawan J.G. de Casparis berpendapat bahwa pendiri Candi Borobudur adalah Raja Samaratungga, seperti yang dikutip dari laman Balai Konservasi Borobudur.
Pendapat ini didasarkan pada interpretasi prasasti yang bertanggal 824 masehi dan prasasti Sri Kahulunan 842 masehi.
Terlantar Berabad-abad
Menurut sumber situs Cagar Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Candi Borobudur pernah mengalami masa terlantar.
Beberapa ahli menduga bahwa penyebab kompleks candi ini ditinggalkan adalah bencana Gunung Merapi yang meletus pada 1006.
Pada 1814, Candi Borobudur ditemukan kembali oleh Gubernur Jenderal Inggris Sir Thomas Stanford Raffles, seperti yang dikutip dari Balai Konservasi Borobudur.
Lalu, ia menugaskan seorang Belanda bernama Cornelius untuk memimpin pembersihan situs yang saat itu tertimbun oleh tanah, semak belukar, dan pepohonan.
Mulai Dipugar
Kondisi Candi Borobudur saat pertama kali ditemukan sangat berbeda dengan kondisi sekarang.
Oleh karena itu, situs ini pernah mengalami beberapa kali pemugaran.