Beberapa Faktor yang Melatarbelakangi Bersatunya Jerman pada 1990

Ade S

Penulis

Tembok Berlin. Artikel ini akan terangkan beberapa faktor yang melatarbelakangi bersatunya Jerman pada 1990, seperti kegagalan Uni Soviet dan kemajuan Jerman Barat.

Intisari-Online.com -Jerman pernah terbagi menjadi dua bagian yang berbeda secara ideologi, politik, dan ekonomi.

Bagaimana bisa negara yang terbelah ini bisa bersatu kembali?

Artikel ini akan terangkan beberapa faktor yang melatarbelakangi bersatunya Jerman pada 1990, yang merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah dunia.

Anda juga akan mengetahui bagaimana proses negosiasi dan persetujuan yang melibatkan berbagai negara untuk mewujudkan reunifikasi Jerman.

Bagaimana Jerman Terbelah?

Akibat dari kalahnya Jerman dalam Perang Dunia II, negara ini harus terbagi menjadi empat bagian yang dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Uni Soviet.

Perjanjian Postdam yang ditandatangani pada 2 Agustus 1945 mengatur pembagian tersebut.

Selama 1947 hingga 1949, tiga bagian Barat yang diduduki oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis bersatu, membentuk Republik Federal Jerman (Jerman Barat).

Sedangkan Jerman Timur yang berada di bawah Uni Soviet menjadi Republik Demokratik Jerman.

Pemisahan ini semakin nyata ketika Tembok Berlin dibangun pada 1961 untuk membatasi pergerakan antara kedua wilayah.

Baca Juga: Arti Libero, Posisi Ikonik Franz Beckenbauer yang Baru Saja Berpulang

Latar Belakang Penyatuan Jerman

Menurut buku Sejarah Eropa : Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern (2012) yang ditulis oleh Wahjudi Djaja, seperti dilansir dariKompas.com, Reunifikasi Jerman dipengaruhi oleh melemahnya Uni Soviet secara politik dan ekonomi pada pertengahan tahun 1980-an.

Ini dia faktor-faktor yang mendorong Reunifikasi Jerman:

* Kebijakan Glasnost dan Perestroika di Uni Sovyet yang gagal

Kebijakan Glasnost (keterbukaan politik) dan Perestroika (restrukturisasi ekonomi) yang dicanangkan oleh Michael Gorbachev pada tahun 1985 tidak memberikan hasil positif bagi Uni Soviet dan negara-negara satelitnya.

Hal ini menyebabkan masyarakat Jerman Timur bersemangat untuk membebaskan diri dari Uni Soviet.

* Rezim komunis Jerman Timur yang menindas

Masyarakat Jerman Timur menghadapi banyak masalah dalam bidang sosial, ekonomi dan politik selama dijajah oleh Uni Soviet.

Hal ini disebabkan oleh kebijakan otoriter Uni Soviet yang menghambat aktivitas masyarakat Jerman Timur.

* Perkembangan Jerman Barat

Jerman Barat yang bersekutu dengan Amerika Serikat mengalami perkembangan yang luar biasa dalam semua aspek.

Baca Juga: Peristiwa Natal 1914, Saat Tentara Jerman Dan Inggris Gencatan Senjata Dan Main Sepakbola Dalam Perang Dunia I

Hal ini menimbulkan hasrat masyarakat Jerman Timur untuk bersatu kembali.

Kronologi Penyatuan Jerman

Pada awal tahun 1989, terjadi gerakan-gerakan masyarakat Jerman Timur yang menuntut demokrasi politik dan ekonomi.

Rezim Komunis Jerman Timur yang dipimpin oleh Erick Honeker tidak bisa menghentikan gerakan reformasi yang digagas oleh demonstran.

Demonstrasi ini mencapai puncaknya pada tanggal 9 November 1989 dengan dihancurkannya Tembok Berlin.

Dihancurkannya Tembok Berlin menunjukkan runtuhnya rezim komunis di Jerman Timur.

Menurut Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, ide Reunifikasi Jerman mulai dibahas pada pertemuan di Ottawa, Kanada.

Pertemuan yang diadakan pada awal 1990 ini diikuti oleh Inggris, Amerika Serikat, Perancis, Uni Soviet, Jerman Barat, dan Jerman Timur.

Penyatuan Jerman secara resmi terjadi pada 3 Oktober 1990 melalui keputusan Parlemen Jerman.

Reunifikasi Jerman adalah hasil dari perjuangan dan aspirasi masyarakat Jerman yang ingin hidup dalam satu negara yang demokratis, sejahtera, dan berdaulat.

Artikel ini telah terangkan beberapa faktor yang melatarbelakangi bersatunya Jerman pada 1990, yang tidak terlepas dari dinamika politik dan ekonomi global pada saat itu.

Reunifikasi Jerman juga memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan Eropa dan dunia.

Baca Juga: Sebagai Simbolisasi Taman Eden, Inilah Sejarah Pohon Natal Yang Identik Dengan Perayaan Kelahiran Yesus Kristus

Artikel Terkait