Sebagai Simbolisasi Taman Eden, Inilah Sejarah Pohon Natal Yang Identik Dengan Perayaan Kelahiran Yesus Kristus

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Sejarah pohon Natal disebut berasal dari Jerman. Pada Abad Pertengahan, pohon Natal mulai dihiasi dengan apel dan lilin.
Sejarah pohon Natal disebut berasal dari Jerman. Pada Abad Pertengahan, pohon Natal mulai dihiasi dengan apel dan lilin.

Intisari-Online.com -Pohon Natal menjadi salah satu elemen terpenting dalam perayaan Hari Raya Natal.

Bagaimana sejarah pohon Natal yang identik dengan perayaan kelahiran Yesus Kristus itu?

Hingga saat ini, asal-usul pohon Natal modern masih menjadi perdebatan di antara para ahli.

Meski begitu, banyak yang percaya, tradisi pohon Natal pertama kali muncul di Jerman.

Saat itu, masyarakat setempat menggunakan jenis pohon evergreen, termasuk cemara.

Mengutip dari laman Britannica, pohon evergreen menjadi bagian dari ritual Kristen di Jerman.

Saat memasuhi Abad Pertengahan, pohon evergreen yang juga disebut sebagai paradise trees alias pohon surga itu mulai bermunculan di sana.

Pohon ini adalah representasi atau simbolisasi Taman Eden.

Pohon-pohon tersebut dihiasi denganapel dan dipajang di rumah-rumah setiap 24 Desember, hari raya keagamaan Adam dan Hawa.

Selain apel, dekorasi lain yang ditambahkan adalah lilin.

Dan Martin Luther yang melakukannya--Marlin Luther adalah seorang tokoh reformasi Kristen.

Dia melakukan itu pertama kali pada Natal abad 16

Dan “pohon surga” berevolusi menjadi pohon Natal.

Pada abad ke-19, pohon Natal menjadi tradisi yang mapan di Jerman.

Saat orang orang Jerman bermigrasi, mereka membawa tradisi pohon Natal ke negara lain, terutama Inggris.

Ratu Charlotte dari Jerman menikah dengan Raja George III pada pertengahan abad ke-18.

Dia diduga adalah orang yang memperkenalkan pohon Natal pertama ke kerajaan.

Namun, pangeran kelahiran Jerman, Albert, dan istrinya, Ratu Victoria dari Inggris, lah yang mempopulerkan tradisi ini di kalangan orang Inggris.

Pasangan ini menjadikan pohon Natal sebagai bagian penting dari perayaan liburan tersebut.

Pada 1848 sebuah ilustrasi keluarga kerajaan di sekitar pohon yang dihias muncul di sebuah surat kabar London.

Pohon Natal segera menjadi hal biasa di rumah-rumah Inggris.

Sejalan dengan itu, dilansir dari laman National Geographic, tradisi pohon Natal di Jerman kemungkinan besar juga tiba di Amerika Serikat (AS) pada akhir abad ke-18.

Ini ketika pasukan Hessian bergabung dengan Inggris untuk berperang dalam Perang Revolusi.

Pada tahun-tahun berikutnya, para imigran Jerman juga membawa tradisi tersebut ke AS dan, seiring berjalannya waktu, tradisi tersebut menjadi daya tarik bagi orang Amerika lainnya.

Keluarga Amerika mengadopsi pohon Natal secara lebih luas setelah tahun 1850, ketika majalah Godey's Lady's Book menerbitkan ulang adegan Natal keluarga kerajaan Inggris.

Namun majalah tersebut melakukan beberapa perubahan, mengedit mahkota Victoria dan ikat pinggang kerajaan Albert untuk mengubahnya menjadi satu versi keluarga Amerika.

Tradisi penggunaan pohon Natal pun menyebar ke seluruh dunia.

Tidak hanya menggunakan pohon asli, ada juga yang membuatnya dari pohon buatan.

Pohon tersebut mendapatkan popularitas yang digantikan oleh versi buatan, seperti terbuat dari aluminium dan plastik.

Begitulah sejarah pohon Natal pohon surga yang identik dengan perayaan kelahiran Yesus Kristus.

Artikel Terkait