Find Us On Social Media :

Bentuk Perjuangan Tri Koro Dharmo yang Didirikan 7 Maret 1915

By Ade S, Selasa, 23 Januari 2024 | 09:03 WIB

Para pendiri organisasi Jong Java. Simak bentuk perjuangan Tri Koro Dharmo, organisasi pemuda yang berdiri pada 7 Maret 1915 untuk membina generasi penerus bangsa.

Intisari-Online.com - Apakah Anda tahu organisasi pemuda yang berdiri pada 7 Maret 1915?

Organisasi ini bernama Tri Koro Dharmo, yang kemudian berganti nama menjadi Jong Java.

Bentuk perjuangan Tri Koro Dharmo termasuk yang unik karena tidak melibatkan kekerasan.

Namun, tahukah Anda apa saja bentuk perjuangan organisasi tersebut?

Untuk mengetahuinya, silakan simak artikel berikut ini.

Sejarah Berdirinya Tri Koro Dharmo

Dengan tujuan untuk membina para pemuda sebagai generasi penerus bangsa Indonesia, organisasi Tri Koro Dharmo didirikan.

Melansir Kompas.coma, pendiri organisasi ini adalah Satiman Wiryosanjoyo, Kadarman, dan Sudarno yang mengumumkan berdirinya Tri Koro Dharmo pada tanggal 7 Maret 1915.

Tri Koro Dharmo memiliki tiga prinsip utama yang menjadi pegangan, yaitu sakti, budi, dan bakti.

Apa latar belakang berdirinya Tri Koro Dharmo?

Tri Koro Dharmo tidak lepas dari pengaruh organisasi Budi Utomo yang merupakan organisasi perintis pergerakan nasional yang berdiri tahun 1908.

Baca Juga: Sejarah Tri Koro Dharmo, Latar Belakang Perjuangan Hingga Tokoh-Tokohnya

Budi Utomo menjadi inspirasi bagi para kaum cendekiawan untuk membuat organisasi serupa yang bertujuan untuk mendidik para pemuda sebagai calon pemimpin bangsa.

Tidak hanya itu, kaum cendekiawan juga ingin membuat organisasi yang dapat menampung aspirasi dan potensi para pemuda pribumi untuk meningkatkan kemajuan bangsa Indonesia.

Karena itu, organisasi Tri Koro Dharmo dibentuk pada 7 Maret 1915 di Gedung STOVIA.

Tri Koro Dharmo dipimpin oleh Dr. Satiman Wiryosanjoyo, dengan Wongsonegoro sebagai wakil ketua dan Sutomo sebagai sekretaris.

Tiga orang yang pertama kali bergabung dengan Tri Koro Dharmo adalah Muslich, Musodo, dan Abdul Rahman.

Bentuk Perjuangan Tri Koro Dharmo

Setelah berganti nama menjadi Jong Java, organisasi Tri Koro Dharmo mengadakan kongres kedua di Yogyakarta pada tahun 1919, yang membicarakan beberapa hal, antara lain:

* Pembentukan milisi bagi bangsa Indonesia

* Perubahan bahasa Jawa agar lebih demokratis

* Pendidikan tinggi

* Hak-hak wanita Sunda

Baca Juga: Pelopornya Budi Utomo, Beginilah Sejarah Lahirnya Kebangkitan Nasional

* Sejarah tanah Sunda

* Makna pendirian nasional Jawa dalam gerakan rakyat

Kemudian, kongres ketiga diselenggarakan di Solo pada pertengahan tahun 1920, yang diikuti oleh kongres keempat di Bandung pada tahun 1921.

Dua kongres terakhir ini bertujuan untuk menghidupkan cita-cita Jawa Raya dan mempererat persatuan antarsuku bangsa di Indonesia.

Selanjutnya, dalam kongres kelima yang berlangsung di Solo pada tahun 1922, Jong Java menegaskan bahwa organisasi ini tidak akan terlibat dalam politik.

Anggota Jong Java juga dilarang bergabung dengan partai politik.

Jong Java lebih fokus pada kegiatan sosial, budaya, pemberantasan buta huruf, seni, dan lain-lain.

Dengan demikian, Jong Java berjuang melalui jalur diplomasi kesenian dan pendidikan.

Meskipun tidak berpolitik, Jong Java tetap mempersiapkan anggotanya untuk berpartisipasi dalam perjuangan nasionalisme Indonesia.

Demikianlah ulasan tentang bentuk perjuangan Tri Koro Dharmo, organisasi pemuda yang didirikan pada 7 Maret 1915.

Meskipun tidak berpolitik, organisasi ini tetap berkontribusi dalam perjuangan nasionalisme Indonesia.

Baca Juga: Di Balik Peristiwa Bentrok PSHT-Warga Jogja, Ternyata Ini Sosok Yang Mendirikan Perguruan Silat Asal Madiun Itu