Intisari-online.com - Jong Java adalah organisasi kepemudaan yang didirikan oleh Satiman Wirjosandjojo pada 7 Maret 1915 di Solo.
Seperti apa bentuk perjuangan Jong Java yang pernah didirikan oleh kelompok pemuda Indonesia.
Awalnya, organisasi ini bernama Tri Koro Dharmo, yang berarti Tiga Tujuan Mulia.
Namun, karena dianggap terlalu Jawa sentris, nama organisasi ini diubah menjadi Jong Java pada kongres pertama di Solo pada 12 Juni 1918.
Jong Java bertujuan untuk mencapai Jawa Raya, yaitu persatuan antara Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok.
Pada awal berdirinya, Jong Java bergerak dalam bidang sosial, kebudayaan, dan pendidikan.
Organisasi ini juga melarang anggotanya untuk terlibat dalam politik.
Namun, sejak tahun 1924, sebagian anggota Jong Java mulai berkeinginan untuk bergerak dalam bidang politik dan memperjuangkan kepentingan Islam.
Jong Java juga berperan dalam membangun ide persatuan Indonesia dan mendorong lahirnya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
Bentuk perjuangan Jong Java adalah melalui diplomasi, kesenian, dan pengetahuan.
Organisasi ini menyelenggarakan kongres sebanyak lima kali, di mana mereka membahas berbagai isu seperti milisi untuk bangsa Indonesia, bahasa Jawa yang demokratis, perguruan tinggi, kedudukan wanita Sunda, sejarah tanah Sunda, dan arti pendirian nasional Jawa.
Jong Java juga aktif dalam kegiatan sosial, seperti pemberantasan buta huruf, seni, dan olahraga.
Baca Juga: Sejarah Tri Koro Dharmo, Latar Belakang Perjuangan Hingga Tokoh-Tokohnya
Salah satu tokoh penting dalam Jong Java adalah Sukarno, yang kemudian menjadi presiden pertama Indonesia.
Sukarno bergabung dengan Jong Java pada tahun 1926, ketika ia masih mahasiswa di Bandung.
Sukarno dikenal sebagai orator yang handal dan berani, yang sering menyampaikan pidato-pidato kritis terhadap penjajah Belanda.
Sukarno juga menjadi salah satu penggagas Sumpah Pemuda, yang merupakan tonggak sejarah pergerakan nasional Indonesia.
Selain Sukarno, Jong Java juga melahirkan tokoh-tokoh lain yang berpengaruh dalam sejarah Indonesia, seperti Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, Ki Hajar Dewantara, Agus Salim, Muhammad Natsir, dan Tan Malaka.
Mereka semua memiliki peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari Belanda, baik melalui jalur politik, militer, maupun pendidikan.
Jong Java merupakan salah satu organisasi pemuda yang paling berjasa dalam sejarah Indonesia.
Organisasi ini tidak hanya berjuang untuk kepentingan Jawa, tetapi juga untuk seluruh bangsa Indonesia.
Jong Java juga menjadi tempat berkembangnya pemikiran-pemikiran progresif dan nasionalis, yang menjadi dasar bagi terbentuknya negara Indonesia.
Jong Java adalah bukti bahwa pemuda adalah harapan bangsa.
Itulah beberapa bentuk perjuangan Jong Java, yang didirikan oleh sekelompok pemuda.